Mohon tunggu...
Koko Dwis
Koko Dwis Mohon Tunggu... Penulis - Guru Les Privat

Hobi: Membaca, Menulis, Memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Viral Evakuasi Pendaki Karena Alami Hipotermia, Bagaimana Hadapi Hipotermia?

27 Juni 2024   11:14 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:50 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri Hipotermia: Bagaimana Pendaki Gunung Bisa Menghadapinya?

Pendakian gunung selalu menawarkan pengalaman tak terlupakan, namun ada bahaya yang mengintai di ketinggian, salah satunya adalah hipotermia. 

Kisah yang baru-baru ini viral di Instagram Mountnesia menyoroti seorang pendaki bernama Gigih Sulistyowati yang terpaksa dievakuasi karena mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Lemongan di Lumajang, Jawa Timur. Kejadian ini terjadi pada 22 Juni 2024 dan menjadi pengingat betapa pentingnya persiapan dan kewaspadaan saat mendaki gunung.

 Apa Itu Hipotermia?

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35C, menyebabkan jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat berakibat fatal, termasuk henti jantung dan kematian. Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5--37,3C. Penurunan suhu tubuh umumnya terjadi ketika tubuh terpapar suhu udara atau air dingin yang ekstrem tanpa perlindungan yang memadai.

 Penyebab dan Risiko Hipotermia

Hipotermia terjadi ketika panas tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dihasilkan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia antara lain:

- Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama
- Mengenakan pakaian yang tidak cukup tebal saat cuaca dingin
- Terlalu lama mengenakan pakaian basah
- Berada di dalam air terlalu lama

Selain itu, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hipotermia meliputi bayi, balita, lansia, kelelahan, gangguan mental, konsumsi alkohol, penyalahgunaan NAPZA, dan kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme dan diabetes.

Gejala Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi dari ringan hingga berat. Pada tahap awal (32-35C), gejala termasuk kulit pucat, menggigil, dan napas cepat. Pada tahap sedang (28-32C), penderita mungkin mengalami inkontinensia urine, napas melambat, dan penurunan kesadaran. Pada tahap berat (di bawah 28C), penderita bisa mengalami kaku otot, denyut jantung sangat lemah, hingga pingsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun