Tanpa menyadari bahwa bahan yang digunakan itu menyumbang terjadinya efek rumah kaca yang kurang menguntungkan bagi suhu bumi.
Sektor industri menurut bunghatta.ac.id menyumbang 21 persen  emisi karbon dioksida. Andai angka tersebut dikaji lebih dalam, sumbangsih parfum dan produk kosmetik dalam berkontribusi pelepasan CO2 ke atmosfer, barangkali perannya tidak dapat dianggap kecil.
Manusia memiliki akal budi, tidak membiarkan sebuah masalah menjadi besar dari sesuatu yang kecil. Berawal minimnya pengetahuan, sikap masa bodoh dan ego manusia. Terhadap persoalan lingkungan.
Pembiaran dan tidak memiliki kesadaran untuk mempertahankan hidup berkelanjutan. Bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga generasi mendatang adalah sikap yang harus dilawan atau dikikis perlahan.Â
Berapa diantaranya lewat pendidikan, penyebaran informasi. Agar manusia sebagai pewaris paling tinggi terhadap kehidupan di atas bumi. Dapat menunjukkan tanggungjawabnya  dalam menjaga bumi.
Dibalik wangi aroma tubuh yang menyebar kemana-mana sehingga mendatangkan pesona. Ternyata ada ancaman yang lebih besar, salah satunya membuat suhu atmosfer bumi semakin panas.Â
Risikonya, membuat gerah dan orang cepat berkeringat. Jika sudah demikian tidak sedikit orang yang merasa risi dengan bau badan. Kemudian tanpa pikir panjang sebagian orang menyemprotkan parfum ke badan. Guna memperoleh kesegaran instan.Â
Ditambah kemudahan mendapatkan parfum dari toko atau counter penjualan parfum yang letaknya tidak jauh dari jalan. Serta tidak perlu masuk ke mall.Â
Apalagi berbagai jenis parfum dapat dibeli secara online. Maka lengkap sudah lingkaran setan, yang mampu menjerumuskan manusia untuk merusak lingkungan, lewat  sebuah pesona.