Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Transformasi, Membuat Goni dan UMKM Naik Kelas

21 Desember 2022   23:25 Diperbarui: 21 Desember 2022   23:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka produk handmade dari goni (foto:ko in)

Menelisik data lebih dalam, BRI telah menyalurkan kredit bagi debitur mikro senilai Rp 351,3 triliun atau sekitar 40 persen dari nilai portofolio BRI. (CNBCIndonesia.com, 2/2021) Ini menunjukkan BRI tidak memandang remeh dalam melayani masyarakat kecil khususnya di pedesaan.

Mudah untuk menemukan kantor cabang BRI di kecamatan di seluruh Indonesia. Masih dari sumber yang sama, BRI memiliki lebih dari 10 ribu unit kerja dimana mampu memenuhi kebutuhan kredit  masyarakat yang menjalankan usaha mikro sampai di pelosok. Sejak tahun 1985 BRI telah menyalurkan kredit pada masyarakat sampai tingkat kecamatan dan pedesaan. 

Transformasi BRI Digital

Saat terjadi pembatasan aktivitas akibat Covid-19, secara tidak langsung bergulir budaya baru dimana segala aktivitas mesti dilakukan secara on line lewat perangkat komunikasi modern seperti handphone. Termasuk perjumpaan secara fisik dibatasi sehingga tidak sedikit pertemuan harus dilakukan secara daring.

Covid-19 seperti mematangkan berlangsungnya era digitalisasi. BRI tanggap akan perubahan yang berlangsung cepat sehingga melakukan transformasi dalam layanannya kepada nasabah. 

BRI membangun ekosistem digital dengan melakukan akselerasi transformasi digital dan budaya dalam tempo bersamaan. Tujuannya : 

  • Pertama memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan dengan meminimalkan jarak dan waktu. Kedua hal tersebut adakalanya menjadi hambatan merepotkan bagi para pelaku UMKM.

  • Kedua, menaikan nilai UMKM di mata pembeli atau buyers dengan memperluas jaringan informasi produk. Lewat teknologi berbasis digital, yang mempermudah komunikasi serta menyingkat waktu.

  • Ketiga, mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Sebab dunia usaha termasuk UMKM jika ingin sukses tidak mungkin lepas dari kata efisiensi termasuk masalah jarak dan waktu. 

Semua itu tidak lepas dari keberpihakan pada nasabah khususnya pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Terbukti BRI ikut mengembangkan industri fintech, lewat produk-produk keuangannya.

(grafis bisnisindonesia.id)
(grafis bisnisindonesia.id)

Sekali lagi, muara layanan BRI tidak lepas dari masyarakat kecil yang ada di pedesaan. Seperti, digitalisasi pasar tradisional melalui web pasar. Menjadikan pasar tradisional hadir dan berada di dunia digital yang dapat diakses dimana dan kapan saja lewat gadget atau handphone. Menurut data, 4.300 pasar tradisional  sudah bergabung di web pasar.id. Lebih dari 108.000 pedagang pasar tradisional terhubung dengan website tersebut.

Kehadiran pelaku UMKM seperti pedagang pasar tradisional, perajin souvernir, produk handmade di website. Memudahkan orang diberbagai belahan dunia untuk mencari, melihat, berkomunikasi dan bertransaksi tentang aktivitas produktif masyarakat pedesaan. 

Ini bukti bagaimana pasar tradisional naik kelas performanya dalam jangkauan informasi tentang produk. Tinggal bagaimana pelaku UMKM mampu menghadirkan konsisten kualitas produk dari waktu ke waktu. 

(foto: tangkapan layar pasar.id)
(foto: tangkapan layar pasar.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun