Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Transformasi, Membuat Goni dan UMKM Naik Kelas

21 Desember 2022   23:25 Diperbarui: 21 Desember 2022   23:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka produk handmade dari goni (foto:ko in)

Jangan sesekali meremehkan atau merendahkan sesuatu yang kecil dan nampak tidak bermanfaat. Bisa jadi yang kelihatan remeh menjadi berarti ditangan seseorang yang mampu memberi sedikit polesan sehingga berarti dan bermanfaat bagi banyak orang.

Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan negeri tercinta, pesta rakyat dengan berbagai kegiatan selalu memberi warna tersendiri. Dari lomba panjat pinang, perang bantal, lari atau balap dengan karung goni, lomba makan kerupuk, menghias gapura, karnaval dan sebagainya.

Kain goni yang nampak tak berarti, sekadar jadi karung untuk  menyimpan dan mengangkut kopi, kedelai, beras dan hasil bumi lainnya. Ditangan Lela Nurlela menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetis tersendiri.

Transformasi Kain Goni

Kain goni tidak hanya menjadi perlengkapan lomba tujuh belasan tetapi sesuatu yang fashionable. Naik kelas menjadi asesoris untuk bergaya sekaligus berguna dan bermanfaat.

Aneka produk handmade dari goni (foto:ko in)
Aneka produk handmade dari goni (foto:ko in)

Kain goni terbuat dari serat tanaman dan kulit kayu pohon, dengan perlakuan khusus serta sedikit sentuhan kreatif Lela. Berubah menjadi tas, sandal, dompet, topi yang mampu menjadikan tampilan seseorang lebih modis.

Lela berhasil mentransformasi sesuatu yang tidak berharga menjadi lebih berharga dengan menjadikan kain goni lebih berarti dan bermakna. Kehadiran kain goni tidak hanya berada di gudang yang gelap atau menjadi keset depan pintu kamar mandi.

Kain goni naik kelas, jadi lebih menarik dan indah. Sehingga kain goni yang sudah bertransformasi bisa mejeng di mall dan berbagai stand pameran hasil karya para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Termasuk di hotel dan acara seminar di beberapa gedung pertemuan.

Buah karya imajinasi Lela (foto:ko in)
Buah karya imajinasi Lela (foto:ko in)

Lela memperlakukan kain goni dengan sepenuh hati. Diantaranya mencuci goni berkali-kali supaya bersih. Kemudian "menidurkan" serat goni agar tidak membuat gatal saat bergesekan dengan kulit. Lewat proses pengepresan di Balai Kulit Yogya, selanjutnya dibentuk sesuai daya imajinasi dan kreativitas Lela.

Bermula dari hobi Lela serius mengisi waktu luangnya untuk menambah penghasilan keluarga. Berkecimpung dengan goni guna menambah penghasilan keluarga dari Mangkuyudan MJ 3 no. 218 Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun