Bertransformasi memerlukan kesungguhan hati sebagaimana dilakukan oleh Lela. Demikian halnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang lebih dari satu abad telah melayani rakyat.Â
HUT 127 BRI, moment untuk menunjukkan transformasi membawa UMKM naik kelas, go digital dan go global salah satunya lewat literasi digital. Apalagi BRI dikenal sebagai bank yang paling banyak bersentuhan dengan UMKM dalam memberikan layanan keuangan, seperti kredit mikro, tabungan mikro dan asuransi mikro.Â
Sebagai salah satu nasabah BRI saya merasakan terdapat kultur pelayanan pegawai BRI, berbeda dengan bank lain. Ada sentuhan kekeluargaan saat memberikan pelayanan tetapi tetap profesional.
Selain itu BRI menawarkan produk tabungan mikro dan asuransi mikro. Maka tidak heran sebutan bank rakyat memang tepat sesuai pengalaman saat mengajukan kredit untuk pengembangan usaha kecil-kecilan di salah satu daerah di Jawa Tengah. Dari pinjaman tersebut kami akhirnya dapat memiliki rumah sendiri di Yogya.
Naik kelas berarti menaikkan performa UMKM agar nampak lebih meyakinkan, tidak hanya bicara sebatas produk tetapi juga performa manajemen keuangan para pegiat UMKM. Agar lebih rapi, jelas laporan pembukuan pemasukan dan pengeluaran. Memudahkan pelaku UMKM melakukan evaluasi usaha agar lebih dipercaya oleh buyers global. Harapannya menaikkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan UMKM.
Boleh jadi kegiatan ekonomi UMKM tergolong mikro dari sisi perputaran uangnya. Kemudian diremehkan walau tempat usaha tergolong skala rumahan, bukan berarti hasilnya minimalis dan asal-asalan. Pelaku UMKM harus selalu menanamkan kesadaran bahwa produknya dapat memberi dampak secara global. Guna meraih kesuksesan.
BRI memiliki kepedulian pada masyarakat khususnya di pedesaan, lewat pinjaman yang bersifat produktif dan konsumtif dalam upaya mengangkat kesejahteraan masyarakat. BRI pantas mendapat predikat sebagai pelopor perbankan di pedesaan. BRI Pahlawan Finansial berperan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dua tahun lalu saat negeri ini terpuruk akibat Covid-19, BRI menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun. Artinya, tumbuh 3,89 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut, 82,13 persennya merupakan kredit yang disalurkan ke UMKM.