Desa wisata Rejowinangun tidak hanya terletak di sebelah Timur Gembira Loka Yogyakarta dimana terdapat klaster kerajinan serta klaster budaya. Produk budaya dan kerajinan dipamerkan dan tampil dalam Festival Kreatif Lokal. Seperti tari Edan-edanan serta Gejog Lesung.
Sebagian lain wilayah desa Rejowinangun ada di sebelah selatan. Jl. Rejowinangun seperti membelah wilayah desa Rejowinangun Utara dan Selatan. Â Jalan ini cukup ramai oleh kendaraan selain penghubung antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Termasuk Jl. Kebun Raya yang kerap dilewati kendaraan berpelat nomor dari luar Yogya termasuk bus pariwisata.Â
Selain jalan besar yang dapat dilewati kendaraan besar. Jalur transportasi desa wisata Rejowinangun cukup lengkap karena ada jalan kecil seukuran jalan di kampung atau gang. Â
Klaster Agro letaknya tidak jauh dari kantor Kelurahan atau kantor Desa Rejowinangun. Demikian pula dengan sekretariat desa wisata Rejowinangun. Jika ingin mengunjungi desa wisata Rejowinangun secara keseluruhan, perbolehkan saya menyarankan untuk naik sepeda onthel atau sepeda motor.Â
Sebab jarak satu tempat dengan tempat yang lain cukup jauh. Apalagi jika ingin menikmati kuliner khas desa ini. Ada bakmi Jawa yang cukup dikenal di Rejowinangun letaknya di sisi Utara. Sementara penginapan dan warung makan yang tidak kalah favorit ada di sisi Selatan desa.Â
Tepat jika Rejowinangun menjadi Desa Wisata Ramah Berkendara. Tidak hanya nyaman buat pengendara bermotor atau non mesin seperti sepeda onthel. Tetapi juga aman bagi warga.
Perlu diketahui desa Rejowinangun memilik banyak jalan serta gang kecil. Baik beraspal atau conblock dimana mobil jenis box atau sepeda motor dengan rombong, mengangkut berbagai kebutuhan rumah tangga. Menyusuri jalan desa wisata Rejowinangun.Â
Berbagai jenis usaha banyak ditemui di desa ini. Dari warung kelontong sampai distributor sembako yang letaknya ada di dalam desa. Bukan di jalan besar.Â