Aksi ini memang tidak sepenuhnya dapat membersihkan pantai dari sampah. Tetapi paling tidak dapat menanamkan rasa cinta lingkungan pada peserta. Beruntung pantai Pelangi yang berada di deretan salah satu pantai Selatan Bantul Yogyakarta. Saat itu tidak banyak pengunjung.
Pantai yang bersih melancarkan ritual penyu untuk bertelur. Bayangkan apa jadinya penyu-penyu yang sudah susah berjalan di darat masih terhalang oleh berbagai macam sampah. Ingat kerja keras penyu belum berhenti sampai disitu.Â
Masih harus menggali pasir sampai kedalaman sekitar 50 centimeter. Setelah itu baru bertelur bahkan tidak sedikit penyu yang sampai mengeluarkan air mata. Setelah selesai, lobang yang digali ditutupnya kembali dan harus berjalan pelan-pelan lagi ke laut. Syukur-syukur kalau ada ombak menyambutnya, membuat perjalanan lebih singkat karena terbantu oleh kedatangan air laut ke darat.
Sebelum memunguti sampah, peserta mendapat kesempatan untuk menanam pandan laut tidak jauh dari bibir pantai. Apa fungsi tanaman ini ? Sekali lagi ini masih terkait dengan penyu.
Pandan laut ternyata tanaman yang diperlukan penyu sebagai pelindung sarang. Sebab pinggir tanaman ini yang berduri paling tidak dapat menghalangi hewan predator yang akan mengambil dan memakan telur-telur penyu di tempat penyu menyembunyikan telur-telurnya di bawah pasir..Â
Selain itu, pandan laut dapat menjaga kelembaban pasir sekitar tempat penyu meletakkan telur-telurnya. Juga sebagai penahan erosi dan pemecah ombak.
Jika di pantai melihat tanaman pandan laut, saran saya hati-hati di dekatnya. Durinya cukup tajam, termasuk yang sudah kering dan nampak seperti sampah jangan dianggap remeh. Sebab walau sudah kering, duri tersebut dapat melukai kulit kita dan menimbulkan rasa perih.