Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jika Anak Jadi Penambal Ban

24 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 25 Maret 2021   06:11 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tidak sedikit dari kita dapat bertahan walau kehidupan ekonomi orang tua pas-pasan. Sebuah pesan bijak masih sering disampaikan hingga hari ini, salah satunya. "Mengapa kamu khawatir akan hari esok?"

Pesan yang sarat makna bukan berarti menyerahkan hidup dan lepas begitu saja pada kehidupan. Merencanakan itu perlu, soal hasil biarkan waktu yang menyelesaikan. 

Sebagaimana sewaktu saya menunggu dan membantu penambal ban menyelesaikan pekerjaannya. Walau hasil akhirnya tidak sempurna dan beberapa hari kemudian saya harus mengeluarkan ongkos lebih dan meluangkan waktu untuk kembali mengganti ban.

(foto:kompas.com)
(foto:kompas.com)
Apakah saya salah memilih penambal ban tersebut. Boleh jadi jawabnya, "Iya." Tapi saat itu saya mendapat pelajaran berharga tentang arti cinta yang sesungguhnya. Cinta dan kasih seorang ibu kepada anaknya, yang usianya sudah lebih separo abad. 

Malam itu saya mendapat pelajaran dimana cinta pupus karena tidak ada ketulusan. Cinta tidak ubahnya praktek jual beli. Tidak sesuai harapan, ekspetasi dan keinginan. Tinggalkan, walau pasangan sedang jatuh terpuruk. 

Mantan istri atau mantan suami itu ada dan riil. Tetapi mantan anak, mantan ibu dan mantan ayah itu tidak ada. Walau ada yang kecewa dengan orang tua atau anak dan hubungan itu dapat diputus tetapi tidak dapat dihapus. 

(foto: medaninews.id)
(foto: medaninews.id)
Tidak ada yang bisa memilih siapa orang tua kandung kita dan siapa anak kandung kita. Malam itu saya menemukan bukti dari pepatah lama yang menyebutkan kasih ibu sepanjang jalan. 

Hidup memang penuh ketidakpastian. Ada yang merencanakan memiliki anak sebelum hamil. Tapi ada juga yang tiba-tiba hamil sebelum menikah, tanpa direncanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun