Namun tidak sedikit dari kita dapat bertahan walau kehidupan ekonomi orang tua pas-pasan. Sebuah pesan bijak masih sering disampaikan hingga hari ini, salah satunya. "Mengapa kamu khawatir akan hari esok?"
Pesan yang sarat makna bukan berarti menyerahkan hidup dan lepas begitu saja pada kehidupan. Merencanakan itu perlu, soal hasil biarkan waktu yang menyelesaikan.Â
Sebagaimana sewaktu saya menunggu dan membantu penambal ban menyelesaikan pekerjaannya. Walau hasil akhirnya tidak sempurna dan beberapa hari kemudian saya harus mengeluarkan ongkos lebih dan meluangkan waktu untuk kembali mengganti ban.
Malam itu saya mendapat pelajaran dimana cinta pupus karena tidak ada ketulusan. Cinta tidak ubahnya praktek jual beli. Tidak sesuai harapan, ekspetasi dan keinginan. Tinggalkan, walau pasangan sedang jatuh terpuruk.Â
Mantan istri atau mantan suami itu ada dan riil. Tetapi mantan anak, mantan ibu dan mantan ayah itu tidak ada. Walau ada yang kecewa dengan orang tua atau anak dan hubungan itu dapat diputus tetapi tidak dapat dihapus.Â
Hidup memang penuh ketidakpastian. Ada yang merencanakan memiliki anak sebelum hamil. Tapi ada juga yang tiba-tiba hamil sebelum menikah, tanpa direncanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H