Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Terima Kasih, Pak De, Aku Bahagia Sekali"

19 Desember 2020   13:19 Diperbarui: 19 Desember 2020   13:22 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu panti asuhan di Yogyakarta (foto:ko in)

Sayang, saat mau mengambil video beberapa hari lalu. Kopma sudah dibongkar bersama dengan gelanggang mahasiswa UGM. Mungkin akan dibuatkan gedung baru. Apalagi kampus sepi, mahasiswanya melakukan kuliah secara on line. Selama pandemi Covid-19.

Saya tahu betul, jika ponakan saya belum pernah mendapat kiriman paket sama sekali dari siapapun. Karena itu saya memberikan kejutan. Agar dia juga dapat merasakan kebahagian mendapat paket pertama kali yang ditujukan kepadanya, secara pribadi.

Ada tulisan nama dirinya, kepada siapa bungkusan paket ditujukan. Walau diikuti dengan nama bapaknya atau adik saya, dalam kurung. Lengkap beserta alamatnya. 

JNE di Kopma UGM (foto:www.kompa.ugm.ac.id)
JNE di Kopma UGM (foto:www.kompa.ugm.ac.id)
Sebagaimana pengalaman saya senang manakala mendapat paket. Apalagi saat membuka bungkusan. Ada sensasi tersendiri. Itu yang membuat senang, gembira dan bahagianya bukan main. Hingga sekarang moment tersebut masih lamat-lamat terbayang.

Dan saya masih ingat dengan jelas bagaimana keponakan saya mengungkapan rasa bahagianya mendapat kiriman paket dari saya lewat chat di WhatsApp. 

"Terimakasih, Pak De."

"Aku bahagia sekali."

Saya sempat tercengang membaca chat Whats Appnya dan merenung. Semoga cara berbagi dan memberi kebahagiaan yang dilakukan Om saya, Mas Lilik. Saya duplikasi dengan benar kepada keponakan saya. Selain itu, saya juga senang  menjadi bagian dari kegiatan JNE 3 Dekade Bahagia Bersama. 

Walau aktivitas terima dan kirim paket tidak dilakukan sekali sebulan atau seminggu sekali. Tetapi peristiwa menerima paket dari Om dan ungkapan bahagia keponakan karena menerima kiriman paket lewat JNE. Merupakan dua peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan.

Gembira dan bahagia bersama JNE (foto:ko in)
Gembira dan bahagia bersama JNE (foto:ko in)
Saya berharap, dikemudian hari saat dia sudah dewasa dapat melakukan hal yang sama. Tidak harus kepada keponakannya atau saudaranya. Tetapi kepada siapa saja yang menurutnya perlu agar merasakan kebahagian sebagaimana pernah dia alami karena aktivitas berbagi, memberi atau menyantuni. Baik secara langsung atau tidak langsung. Lewat berkirim paket menggunakan jasa JNE, bertatap muka, bertemu langsung dengan mereka yang ingin dia buat bahagia. 

Atau diam-diam menyantuni seseorang secara langsung, lewat lembaga sosial yang terpercaya. Seperti panti asuhan atau sekolah, yang nyaris tutup karena kesulitan menyediakan biaya operasional setiap bulannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun