Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Umurnya Cuma 3 Bulan, Jangan Berprasangka Buruk pada Mereka

13 Desember 2020   06:33 Diperbarui: 14 Desember 2020   05:31 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi tips saya agar orang tertarik makan daging ayam dan telur ayam:

Pertama, terletak pada kreativitas dan inovasi memasak berbahan telur atau daging ayam. Setiap ibu pasti ngerti makanan kesukaan tiap anggota keluarga. Apalagi jika ditambah dengan daging ayam atau telur. Sekaligus cara mudah meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak hanya di masa pandemi tetapi juga di cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

Mie ayam (foto:ko in)
Mie ayam (foto:ko in)
Kedua, meluruskan atau merubah mindset pengetahuan tentang ayam pedaging dan telur dari ayam petelur. Tidak kenal maka tidak sayang berlaku dalam memahami produk ayam broiler dan ayam petelur.

Ayam goreng (foto:ko in)
Ayam goreng (foto:ko in)
Ketiga, masih ada ayam buras, ayam bukan ras atau ayam kampung dengan telurnya beserta berbagai kelebihan yang dimiliki. Jika ragu mengkonsumsi ayam pedaging dan telur dari ayam petelur. Tetapi dengan catatan, harganya lebih mahal.

Lontong sayur telur (foto:ko in)
Lontong sayur telur (foto:ko in)
Tidak sedikit warung makan yang cukup ternama menyajikan ayam kampung sebagai menu unggulan. Beberapa penjual gudeg di Yogya, masih setia dengan menyediakan ayam kampung. Termasuk Bakmi Jowo dan makanan khas lainnya. Itu semua bertujuan untuk mempertahankan cita rasa makanan dengan resep warisan keluarga secara turun menurun.

Sate ayam (foto:ko in)
Sate ayam (foto:ko in)
Jadi jangan heran jika tiap pagi atau siang sebelum pandemi di Yogyakarta. Melihat becak penuh dengan ayam kampung yang masih dere atau muda-muda diantar ke sebuah rumah makan ayam goreng yang cukup terkenal. Bayangkan betapa besar pengorbanan mereka, ayam-ayam yang usianya masih muda hanya untuk memenuhi kebutuhan protein manusia. 

Masih berpikir dan berkeinginan mengabarkan hal buruk tentang mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun