Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kapan Kartu ATM-mu Kedaluwarsa?

11 Agustus 2020   16:11 Diperbarui: 11 Agustus 2020   16:10 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedaluwarsa atau kadaluarsa (foto: banksentral.com)

Kartu itu tidak dapat saya pergunakan karena sehari sebelumnya saya melakukan kecerobohan lain. Belum lama saya mengganti nomor PIN (Personal Identification Number) kartu ATM, sebagai tindakan berjaga-jaga jika ada orang yang menyalahgunakan kepandaiannya.  

Tetapi yang terjadi, saya lupa mengingat PIN baru karena saat itu terburu-buru. Lupa, jika mencoba berulang kali. Lebih dari tiga kali kalau tidak salah. Secara otomatis akan terblokir.

Saat itu hari Sabtu, saya masih santuy, selain masih ada uang di dompet. Juga ada kartu ATM lain dari bank berbeda. Sekali lagi kecerdasan saja tidak cukup. Perlu juga perhatian dan kepedulian dalam memanfaatkan salah satu produk perbankan. Ternyata kartu ATM satunya, tidak dapat digunakan karena habis masa berlakunya atau kedaluwarsa.

Kedaluwarsa atau kadaluarsa (foto: banksentral.com)
Kedaluwarsa atau kadaluarsa (foto: banksentral.com)
Perilaku cerdas dengan menabung belum cukup jika tidak disertai sikap peduli dan kritis. Peduli kapan masa berlaku kartu ATM berakhir. Kritis dengan berbagai berita terkait perbankan atau finansial. Baik dalam bentuk rumor, hoaks atau sekedar pengumuman dan informasi. Sehingga bijak saat menggunakan kartu ATM.

Menjadi pemegang kendali pada intinya bukan dikendalikan oleh keinginan untuk memuaskan nafsu konsumtif. Gampang diarahkan oleh informasi yang dikirim pelaku kejahatan lewat SMS atau media sosial, dimana pelakunya semakin pintar mengaduk-aduk emosi lewat berita yang tidak benar. 

Semakin cerdas memperdayai nalar, menjadikan kita seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Patuh melakukan apa saja, sesuai perintah si pelaku. Termasuk menguras isi tabungan sendiri.

Modus penipuannya semakin beragam, lewat media sosial dan memanfaatkan pengetahuan yang kita miliki. Salah satunya, dengan menakut-nakuti kondisi perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Terkait pandemi Corona Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya. Selanjutnya, terang-terangan meminta kita untuk menarik seluruh dana dari bank lewat ATM atau teller di bank. 

Gedung Bank (foto: Ko In)
Gedung Bank (foto: Ko In)
Ada pengguna medsos di Twitter, mulai memancing-mancing agar likuiditas perbankan terganggu dengan memposting tulisan ajakan menarik dana. Postingan dan tagarnya seolah-olah mendudukan kita sebagai orang cerdas. Kemudian mengarahkan kita untuk melakukan aksi, seperti yang ditulisnya dengan tagar rushmoney, tarikuangdaribank dan ayotarikuang.

Mesti cerdas dan kritis

Ini menunjukkan bahwa kecerdasan mesti disertai sikap kritis terhadap setiap informasi yang diterima. Postingannya seolah mengajak cerdas dalam upaya menyelamatkan aset kita dengan cara menarik dana atau uang dari bank. 

Namun dibalik setiap informasi dan ajakan itu, ada sekelompok orang yang ingin merusak stabilitas sistem keuangan nasional. Jika terpengaruh, kita ikut berperan dan mendukung situasi berbahaya yang dapat memunculkan kerusuhan dan instabilitas politik secara luas.

Jumlah orang yang mudah panik tidak sedikit.  Mudah dihasut untuk menarik semua dananya dari bank. Jika dalam waktu hampir bersamaan orang menjadi irasional melakukan rush dengan alasan mengamankan simpanannya. Sama artinya membunuh bank secara perlahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun