Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Godaan itu Tidak Memaksa

7 Desember 2019   08:40 Diperbarui: 7 Desember 2019   08:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran virus HIV/Aids terjadi secara diam-diam sebagaimana umumnya virus-virus. Tetapi cara masuknya tidak lepas dari apa yang disebut kenikmatan sesaat lewat hubungan seksual atau saat menggunakan jarum suntik secara bersamaan sebagai alat injeksi obat-obatan terlarang.

Setiap hari orang yang hidup dengan virus HIV/Aids atau Odha harus minum obat sebagaimana Ida Farida yang tertular HIV dari suami pertamanya. Ida sempat kecewa dengan suaminya tetapi sesuai dengan perjalanan waktu dirinya kini mencoba hidup bersama virus  HIV yang ada di tubuhnya. Sumber: CNN Indonesia.

Ida hidup normal dengan suami barunya yang juga Odha. Mereka hidup sebagaimana keluarga lainnya tidak ada yang membedakannya. Apalagi ada cap Odha dikeningnya. Ida sudah hidup dengan HIV/Aids sekitar tujuh tahun karena rutin minum obat.

(sumber: cnnindonesia.com)
(sumber: cnnindonesia.com)
Obat anti retroviral (ARV) menurut informasi berfungsi sebagai obat yang bekerja menghilangkan unsur yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk menggandakan diri. Serta mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Sel ini jenis sel darah putih atau limfosit yang perannya penting sebagai sistem kekebalan tubuh manusia.

Obat tersebut mudah mendapatkannya karena ada di Puskesmas dan pemerintah memberikan obat tersebut yang harganya cukup mahal perbutirnya, secara gratis bagi penderita HIV/Aids.

Menghancurkan CD4 cara virus HIV melemahkan pertahanan tubuh kita. Lalu dari mana virus itu masuk ke tubuh kita kemudian ditularkan kepada orang-orang yang kita sayangi dan cintai ? Ada yang mengetahui darimana asalnya. Ada yang pura-pura terkejut dan ada yang tidak mengetahui secara pasti.

(sumber:strah.si)
(sumber:strah.si)
Mulai darimana mencegah HIV supaya jumlah penderita tidak terus bertambah dan menghancurkan harapan hidup orang lain? Jawabannya susah-susah mudah. Bukan ada di orang lain atau menunjuk orang lain sebagai kambing hitam penyebab tertular HIV/Aids.

Jawaban ada di diri kita dan keberanian kita untuk bertindak serta setia pada pasangan. Berani tegas menghindari dan menjauhkan diri dari godaan akan segala sesuatu yang menyebabkan tertular virus HIV. Karena godaan itu tidak memaksa. Dia bisa jadi apa saja termasuk jadi bagian dari gaya hidup, yang berkedok kesenangan dan kenikmatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun