Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Ada yang Mendengarkan Saya, Kata Sulli

15 Oktober 2019   15:31 Diperbarui: 15 Oktober 2019   16:00 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun saat itu juga dirinya merasa ada yang mencegah. Terdengar suara, "Jangan" Bukan hanya sekali pikiran itu muncul dari benak Ayu dan bukan hanya sekali suara yang mencegah itu terdengar.

Tahun 2016, muncul pikiran untuk bunuh diri. Tapi saat itu juga mendengar suara, "Jangan." Tiga kali terpikir hal itu. Tiga kali pula suara itu seperti mengingatkan Ayu. Manakala semua keresahan, kebimbangan, kebingungan dan beban hidup terucap dalam doa tetapi juga muncul pikiran kehilangan asa.

(sumber:amnesty.ch/pinterest)
(sumber:amnesty.ch/pinterest)
Hidup setiap orang tidak selalu landai demikian pula Ayu, di tahun 2018 kembali masalah berat menimpanya. Semua persoalan yang membebani hidup, dia ungkapkan dalam doa termasuk keinginan untuk menuntaskan hidupnya. Tapi kembali suara "Jangan" mencegahnya.

Ayu adalah orang yang beruntung, diingatkan lewat peristiwa supranatural. Mendengar larangan dari  roh seorang polisi yang pernah menembak kepalanya sendiri di gereja yang sama. Menurut mata batin Ayu, dia melihat sosok tersebut masih lengkap memakai seragam polisi. Tetapi kepalanya sudah hancur. Ayu merasa kasihan, takut dan tidak tega setiap kali melihat dengan mata batinnya.

Penampakan itu, salah satu hal yang membuat Ayu bertahan menghadapi sulitnya kehidupan. Saat saya mengetahui berita Sulli ditemukan meninggal di rumahnya. 

(sumber: tirto.id)
(sumber: tirto.id)
Saya sedih karena Sulli mungkin tidak mendapat atau menangkap pesan atau peristiwa yang mampu mencegahnya untuk tidak bunuh diri. Mana pesan untuk Sulli ? 

Sebagaimana Ayu atau saya yang mendapat pesan, "Jangan putus asa, jangan kau masuk dalam ke gelapan". Andai saya dapat menyapa Sulli di medsosnya dan menawarkan akun medsos dan nomor What's Up saya, agar dia bisa bicara apa saja.

Jangan putus asa, jangan masuk dlm kegelapan (sumber: dok pri)
Jangan putus asa, jangan masuk dlm kegelapan (sumber: dok pri)
Mungkin ini salah satu ketidak pedulian kita karena Sulli sudah depresi cukup lama. Sebagaimana penuturannya dalam acara Truth Store, Sulli mengaku kesulitan saat menjalani masa lalunya dan menderita sindrom popularitas ekstrim serta gangguan panik, yang tayang di bulan Oktober ini. (cnbcindonesia.com, 15/10/2019)

Mari kita saling peduli bukan saling membully agar tidak ada diantara kita yang merasa terasing dan sendiri. Jangan sampai Sulli datang mencegahmu bunuh diri. Kasihan, berat beban hidupnya, jangan tambahi bebannya di kehidupan barunya. Kita doakan, Sulli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun