Setiap Senin, Rabu dan Sabtu Pri melatih atlit tinju dari Kota Yogyakarta, yang sejak satu setengah tahun lalu sudah mendapat pemusatan latihan di sasana Keparakan. Guna menghadapi pertandingan Porda DIY yang berlangsung 29 dan 30 September dilanjutkan tanggal 1 sampai 3 Oktober.
Jangan bayangkan sasana tersebut seperti tempat lainnya lengkap dengan ring tinju dan perlengkapan lainnya. Tempat itu sebenarnya adalah balai pertemuan warga RW O9 di kampung Keparakan Lor Yogya, letaknya persis di tepi sungai Code. Tempatnya kadang untuk latihan bulu tangkis, arisan dan posyandu.
Pintu masuk utamanya tepat menghadap sungai Code, kanan kiri dan belakang gedung bersebelahan langsung dengan rumah warga.
Salah satunya ada yang membuka jasa perbaikan alat elektronik seperti reparasi salon amplifier atau pengeras suara dan televisi.
Maka jangan heran saat atlit berlatih, musik dangdut dan campursari terkadang menggoda gerakan tubuh dan irama latihan mereka. Saya pun tidak tahan untuk tidak menggoyang-goyangkan kaki atau badan.
 Supriyono contoh orang yang tidak terlalu banyak menuntut. Dia jalani pekerjaannya sebagai petugas parkir dengan gembira, walau jasa yang pernah dia berikan pada bangsa tergolong tidak kecil.
Sebab ukuran bangsa berprestasi itu bukan banyaknya tropi, medali atau peringkat kejuaraan.
Masih ingat film Cars produksi Disney dan Pixar? Salah satu tokohnya mobil merah, McQueen, saat menemukan sejumlah trofi yang tidak terawat di garasi. Atau adegan McQueen gagal memenangi lomba memperebutkan piala Piston tetapi McQueen malah memperoleh pujian, tepuk tangan dan tawaran sponsor?