Walau terkadang tidak sempat pulang ke rumah atau tempat kost untuk mandi usai praktikum lapangan. Anak kami dan beberapa temannya langsung mengikuti kuliah tambahan atau kegiatan lainnya.
Beruntung ada minyak kayu putih aroma Cap Lang. Selain sebagai penghangat tubuh, dapat berfungsi sebagai pewangi badan menghilangkan bau  badan akibat keringat dan bau lainnya dari hutan atau bau polusi udara dari jalan. Sehingga anak-anak generasi Z tidak canggung mengikuti aneka kegiatan produktif  seperti kuliah atau bertemu dengan kenalan serta teman jejaringnya dari dunia maya.
Minyak KayuPutihAroma bagi generasi Z bagai jembatan dua dunia yang menghubungkan antara yang maya dengan yang nyata.
"Mbak, tak bawain duren...." ujarnya. "Beli dimana, dek...?" tanya kakaknya. "Aku gak beli ini sebagian keuntungan jualan."
"Lho, kamu jualan duren juga di pinggir jalan....?," tanya kakaknya serius campur kaget demikian  pula saya. Karena bayangan saya, dia mendapat durian dari pemberian penduduk, yang tinggal sekitar hutan tempat praktikum lapangannya.
"Ya, gak lah....," jawabnya. "Aku jualan duren on line. Kalau teman kantor butuh duren, buka instagramku ya, Mbak.... Jaminan enak dan matang pohon, siap antar. Siap ganti jika tidak enak." jelasnya sambil promosi ke kakaknya.
Saat itu juga si bungsu, anak generasi Z kami yang lebih pendiam, yang sedang di Malaysia mengikuti pertukaran pelajaran, melakukan video call. Mengingatkan tidak lama lagi akan pulang ke Indonesia. Mendengar kabar tersebut, kakaknya nomor dua seperti diingatkan.
"Jangan lupa oleh-olehnya, ya Nin...." katanya. Si bungsu, yang akrab dipanggil Nin langsung menjawab, "Minyak kayu putih.....?"
Kami semua langsung tertawa mendengar jawaban si bungsu. Minyak kayu putih tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga menjadi jembatan hati serta keakraban bagi keluarga kami.