Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bapak Beli Rumah dengan Satu Cara, Saya dengan Dua Cara!

16 Oktober 2017   06:46 Diperbarui: 16 Oktober 2017   08:51 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertambah predikat saya selain "kontraktor" dengan "kreditor". Membeli barang dengan cara kredit atau mengangsur termasuk saat membeli rumah.

-----

Miliki Rumah Dengan Tunai Keras dan Tunai Bertahap Secara Bersamaan

Saya merasa kurang cocok membeli rumah dengan cara KPR seperti orangtua. Saya mimpi punya rumah di pinggiran kota. Setelah melakukan pencarian yang cukup lama. Akhirnya saya menemukan rumah yang dijual, walau kondisi bangunan sedikit melenceng dari mimpi dan keinginan.

Rasanya senang segera mewujudkan mimpi memiliki rumah dengan cara tunai atau hard cash.

Kelebihan Tunai Keras (Hard Cash)

Membeli rumah secara tunai keuntungannya.  Pertama, meminimalkan resiko di masa depan. Belajar dari pengalaman orangtua yang memiliki pensiun, saya tidak. Sangat beresiko berhutang dalam waktu lama. Barangkali saya tipikal orang cari aman, tidak ingin mengambil resiko.

Kedua, membeli rumah secara tunai lebih murah dibandingkan kredit dan rumah langsung menjadi hak milik.

Ketiga, rumah dapat disewakan atau dijaminkan sebagai modal usaha. Atau dijual untuk membeli rumah baru dengan harga yang lebih murah dan prospektif.

Baru satu minggu kami memiliki rumah tersebut. Datang seseorang menawar rumah yang belum kami tempati, dengan harga lebih mahal 15 persen dari harga saat saya beli. Saya terkejut. Menolak dengan halus. Jika kami jual belum tentu akan cepat mendapat dan mampu membeli rumah penggantinya.

Kekurangan Tunai Keras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun