Oleh: Najwa Khabiza Egaikmal -- Content Writer Intern Growth CenterÂ
Sepanjang hidup, manusia memang selalu mengupayakan perkembangan dan memimpikan kemajuan. Dari kecil ke besar, dari tidak bisa menjadi bisa, dan seterusnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kita seringkali memberi target-target kepada diri untuk menjadi versi yang terbaik.
Gen Z menjadi generasi yang memiliki ambisi besar dalam hal promosi jabatan. Pasalnya, dari 2.500 orang yang disurvei oleh LaSalle Network, mayoritas dari mereka mengharapkan promosi dalam waktu satu tahun bekerja.
Namun menurut kenyataan yang ada, promosi jabatan adalah hal yang tidak mudah didapatkan karena banyak faktor. Oleh karena itu, setiap pekerja membutuhkan upaya-upaya nyata dari internal diri.
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita mengetahui lebih dalam tentang promosi jabatan!
Baca Juga: Serba Serbi Slip Gaji yang Penting Dipahami Karyawan
Jenis-jenis Promosi Jabatan
Promosi jabatan adalah perubahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang levelnya lebih tinggi. Dalam hal ini, perubahan tersebut itu juga diikuti oleh posisi dan tanggung jawab yang lebih besar. Oleh karena itu, jika seseorang mendapatkan promosi jabatan, maka idealnya, kompensasi yang diterima juga semakin besar.
Inilah mengapa selain karena kepuasan diri tentang jenjang karir, promosi jabatan menjadi hal yang diidam-idamkan semua orang.
Namun, ternyata promosi jabatan itu memiliki beberapa jenis yang bisa dipahami sebagai berikut:
Promosi Jabatan Vertikal
Promosi jabatan vertikal adalah promosi jabatan yang ideal di mana pekerja mendapatkan kenaikan jabatan (level), pertambahan tanggung jawab, dan kenaikan gaji. Umumnya, ini dilakukan untuk mengangkat seorang pekerja ke posisi yang lebih advanced. Contohnya ketika seorang marketer menjadi marketing manager. Bentuk perubahan pekerjaannya dari bawah ke atas.Â