Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Manajemen Konflik di Tempat Kerja: Hadapi dengan Kepala Dingin!

2 November 2023   10:08 Diperbarui: 2 November 2023   10:14 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: blog.kognisi.id 

Contoh kasus: Dalam negosiasi gaji, seorang calon karyawan mungkin bersedia menerima gaji yang sedikit lebih rendah dari permintaan awalnya, sementara perusahaan bersedia memberikan sedikit lebih banyak dari penawaran awal mereka. 

Kolaborasi (Collaborating)

Kolaborasi mewajibkan individu untuk bekerja sama secara aktif, sehingga solusi bersama yang memenuhi kepentingan semua pihak dapat ditemukan. Cara ini melibatkan komunikasi terbuka, pemecahan masalah bersama, dan berbagi informasi secara aktif.

Contoh kasus: Tim proyek yang berisi beragam orang dengan seribu perspektif masing-masing, bekerja sama untuk mengatasi masalah keuangan. Mereka bersama-sama merinci alternatif, berbagi data, dan akhirnya mencapai rencana yang memenuhi kebutuhan semua anggota tim.

Menghindar (Avoiding)

Bentuk resolusi lain yang dijelaskan oleh Thomas-Kilmann ada menghindar atau avoiding. Pihak yang bermasalah mencoba menghindari atau menunda penyelesaian konflik daripada menghadapinya secara langsung. Mungkin terkesan ‘lari dari masalah’, namun biasanya cara ini digunakan ketika situasi sangat tegang sehingga perlu waktu sejenak untuk meredakan emosi.

Contoh kasus: Seorang manajer mungkin memilih untuk menunda pembicaraan konflik dengan bawahannya hingga suasana hati mereka lebih baik dan mereka dapat berbicara dengan tenang. Hal ini dikarenakan suasana kerja yang sedang tegang, sehingga menghindari konflik sementara merupakan cara terbaik untuk menghadapi permasalahan yang ada. 

Penyesuaian (Accommodating)

Individu bersedia untuk mengorbankan kepentingan pribadi mereka demi kepentingan pihak lain. Mereka mungkin memberikan insiatif atau mengalah dalam upaya untuk menjaga hubungan yang baik. Biasanya, pihak yang mengalah tidak mengharapkan imbalan seimbang. Cara ini digunakan ketika memelihara hubungan adalah yang paling penting.

Contoh kasus: Seorang karyawan setuju untuk menggantikan jadwal kerja rekan mereka. Usut demi usut, ia mencoba untuk membantu teman kerja yang membutuhkan izin darurat karena permasalahan keluarga. Karyawan tersebut akhirnya tetap masuk bekerja, meskipun ini berarti ia harus mengorbankan rencana liburannya sendiri. 

Bersaing (Competing) 

Metode bersaing atau competing bisa menjadi cara resolusi masalah yang agresif. Pihak yang terlibat bersaing untuk memenangkan konflik, seringkali tanpa mempertimbangkan kepentingan pihak lain. Pendekatan ini cocok untuk situasi di mana satu pihak yakin bahwa keputusan mereka yang terbaik.

Contoh kasus: Dalam situasi tender suatu proyek, berbagai perusahaan bersaing untuk memenangkan kontrak dengan menawarkan harga terendah dan persyaratan yang ketat. Masing-masing dari mereka mencoba memberikan penawaran yang terbaik agar bisa mendapatkan bagian dari proyek tersebut. 

Penting untuk memilih metode resolusi konflik yang sesuai dengan situasi, tujuan, dan hubungan dengan pihak yang terlibat. Tidak ada satu strategi yang cocok untuk semua situasi, pemahaman akan gaya-gaya ini membantu individu dan organisasi mengelola konflik secara efektif. Mengenali mode yang paling sesuai dengan situasi tertentu adalah kunci dalam menggunakan model Konflik Thomas-Kilmann secara efektif.

Manajemen konflik yang efektif adalah kunci untuk menjaga produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Jelas, kemampuan resolusi konflik menjadi sangat penting dalam dunia profesional. Pelajaran lebih lengkap dalam mengenai kemampuan manajemen konflik juga bisa dipelajari dari kelas ‘Mengatasi Konflik Tanpa Gaduh’. Kelas yang dipandu Victor Chandrawinata ini mengajarkan kita untuk lebih ‘berkepala dingin’ dalam menghadapi permasalahan pada kehidupan sehari-hari. Yuk, mulai melatih diri untuk dapat menyelesaikan konflik dengan tenang dan tetap menemukan solusi bagi semua pihak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun