Mohon tunggu...
Kodariyah Nurhayat
Kodariyah Nurhayat Mohon Tunggu... Dosen - Konselor-Trainer-Terapis Psikologi

Praktisi psikologi yang berminat pada bidang edukasi, konseling dan training tema-tema psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stres Melanda, Bagaimana Mengatasinya?

18 Mei 2024   07:08 Diperbarui: 18 Mei 2024   07:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

STRESS MELANDA, BAGAIMANA MENGATASINYA?

Setiap hari kita dihadapkan dengan aktifitas yang penuh dengan tantangan, hambatan, gangguan dan rintangan. Tentu semua itu bisa saja mendatangkan stres tersendiri. Yang menjadi permasalahan adalah terkadang kita tidak menyadari apa sesungguhnya yang terjadi, sampai akhirnya muncul berbagai gangguan dan permasalahan baik fisik maupun jiwa, termasuk didalamnya stres.

Apa itu stres?

Stres adalah kondisi dimana tubuh melakukan upaya kompensasi penyesuaian diri agar diri dapat terus berada dikondisi baik. Stres juga diartikan sebagai reaksi tubuh sebagai "peringatan" bahwa kita harus melakukan sesuatu agar kondisi diri tetap dalan keseimbangan dan aman.

Stres ada dua macam, Eustress dan Distres. Eustres adalah stres dalam bentuk yang menyenangkan dan mudah dihadapi. Sementara Distres adalah stres yang cenderung tidak dikehendaki, menekan dan kerap melahirkan perasaan tertekan yang tidak menyenangkan.

Penyebab stres 

Diantara penyebab stres yang sering muncul adalah

Tekan hidup

Tekan keseharian yang melebihi kapasitas kita. Seperti tuntutan pekerjaan, keluarga, pergaulan, ekonomi, dan lain-lain. Ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan itulah yang akan memyebabkan stres.

Keterbatasan ilmu dan skill dalam mengenali dan menghadapi stres.

Kadang banyak dari kita tidak mengetahui cara mengenali dan menyelesaikan stres yang terjadi. Masalah kecil akan menjadi stres yang besar ketika dibiarkan dan diabaikan. Hal ini dikarenakan kita cenderung tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi stres tersebut

Target diri yang tidak realistis

Memaksakan diri terkadang memang membuat kita terpacu untuk mencapai apa yang kita inginkan, tetapi banyak dari kita kurang memahami kapasitas dan batasan diri. Akhirnya tekanan psikologis berupa stres terjadi.

Tidak seimbangnya pola hidup

Tubuh kita memiliki 3 komponen, Pikiran (Kognitif), perasaan (afektif) dan perrbuatan (fisik/konatif/psikomotor). Ketiga hal tersebut masing-masing membutuhkan asupan dan suplai yang memadai. Kognitif disuplai dengan ilmu dan wawasan, afektif dengan spiritualitas dan ibadah, dan perilaku/fisik dengan olah raga, istirahat, makanan yang baik dan relaksasi. Jika ke 3iga hal tersebut tidak terpenuhi maka akan muncul gangguan.

Tidak adanya suport system yang memadai

Sekuat apapun kita, kita butuh dukungan sosial baik dari keluarga maupun orang lain. Untuk itu perlu bagi kita perbanyak sosialisasi dan pertemanan dengan orang-orang yang membawa pengaruh baik bagi diri kita. Jangan sendiri. Rusa yang sendiri akan mudah diterkam oleh predator dari pada rusa yang bersama kawanannya.

Nah, setelah kita mengetahui penyebab stres, maka apa yang mesti kita lakukan ketika kita stres?

Lakukan time out

Berhenti dan menjauh sejenak dari hal-hal yang membuat kita stres. Lakukan hal-hal yang mendatangkan bahagia, seperti olah raga, ibadah, dzikir, bebenah rumah, piknik, jalan-jalan ketempat yang menyenangkan, makan makanan favorite, ngobrol dan sharing dengan orang yang kita sayang,dan lain-lain.

Ubah cara pandang

Terkadang langkah sederhana melepaskan stres adalah dengan mengubah cara pandang kita terhadap yang membuat kita stres. Jika kita tidak dapat mengubah keadaan, maka ubahlah persepsi dan sudut pandang kita yang lebih mendamaikan, menenangkan, menerima dan berdamai dengan situasi atau keadaan yang membuat kita stres. Maka dengan begitu kita akan mudah menemukan ketenangan baik perasaan, pikiran maupun tindakan

Lakukan self love dengan self healing

Self healing sederhana yang dapat kita lakukan adalah berdiam diri, memejamkan mata, mengatur nafas dengan baik dengan teknik 4,7,8. Hitungan 4 dengan menarik nafas, 7 menahan nafas, dan ketukan 8 untuk menghembuskan. Lakukan sampai kita merasa rilek dan tenang.

Dan, bersamaan dengan mengatur nafas, kita bisa mengistirahatkan panca indra dengan tidak mengijinkan pikiran, penglihatan , pendengaran dan perasaan bekerja. Biarkan pikiran atau apapun mengalir tanpa kita maknai, kita nilai dan kita tanggapi. Healing terbaik adalah dengan no  respon terhadap apapun dan tanpa melakukan judgement. Biarkan apapun mengalir dan terjadi, dan kita menerima semua keadaan dengan apa adanya. Dengan demikian mudah bagi kita merelease stres dengan baik

Sibukan diri dengan hal positif

Terkadang melakukan aktifitas yang menyibukan dan menyenangkan adalah obat. Tidak akan sempat galau, stres dan bersedih saat kita sibuk. Maka lakukanlah sesuatu yang menyibukan dan yang menyenangkan

Milikilah tujuan hidup yang jelas

Kita boleh sedih, boleh gagal, boleh jatuh, boleh menderita, tetapi pastikan secukupnya saja, lalu bangkitlah lanjutkan hidup dengan mencapai cita-cita dan tujuan. Karena selama kita masih diberikan nafas, maka kita masih harus hidup. Kejarlah cita-cita dan harapan, maka hidup tidak akan ada kata selesai hingga kita diminta selesai oleh Sang pemilik diri ini.

Demikian pembahasan tentang stres, penyebab dan cara menghadapinya. Terakhir tulisan ini kita tutup dengan pesan "Hidup boleh menumbangkan kita, tetapi kita sendirilah yang bisa memilih, untuk terus terpuruk atau bangkit dengan gagah dan melanjutkan perjalanan kesejatian kita. (The karate Kids), "Maka, streslah sesaat lalu lanjutkan lagi perjalanan indah kita.

Bahagia selalu sahabat, penuh cinta dan kasih. Bahagia kita menunggu untuk kita temukan. Maka bersegera jemput lalu berbahagialah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun