Glaukoma adalah penyakit ditandai dengan kerusakan saraf mata (optik neuropati) dimana saraf optik ini terletak di lapisan retina dan dapat menyebabkan menyempitnya lapang pandang dan lebih lanjut dapat terjadi kehilangan penglihatan. Pemeriksaan OCT pada glaukoma dapat membantu menegakkan tingkat keparahan kerusakan saraf optik dan menjadi alat skrining yang handal untuk memantau perjalanan penyakit glaukoma.
TOKSISITAS RETINA
Obat golongan hydroxychloroquine (Plaquenil) yang biasanya digunakan pada terapi malaria ataupun penyakit autoimun jika digunakan jangka panjang dapat merusak lapisan retina. Dokter mungkin juga melakukan skrining lapisan retina jika penglihatan semakin buruk.
TINDAKAN SETELAH SKRINING LAPISAN RETINA
Setelah menggunakan obat tetes mata untuk melebarkan pupil selama skrining lapisan retina, penglihatan akan kabur atau kurang jelas selama kurang lebih empat jam setelah penetesan obat. Mata juga akan lebih sensitif terhadap cahaya terang, Anda dapat menggunakan kacamata hitam. Apabila fluorescein atau zat pewarna digunakan selama prosedur, Anda tidak diperbolehkan menggunakan soft lens atau lensa kontak kurang lebih empat jam setelah skrining.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H