Dengan kata lain; dalam kehidupan nyata, label “si Baik” dan “si Jahat” bisa bergeser bergantung melalui kacamata apa yang dipakai untuk menilainya. Semakin kritis suatu situasi, semakin banyak yang dilibatkan maka semakin cepat pula kacamata tersebut berubah fokus.
Apakah “si Jahat” tak akan mampu merubah sikapnya, apakah dia tak dapat diampuni atas segala kesalahan-kesalahannya? Apakah “si Baik” harus selalu mengikuti norma moral “tanpa kekerasan” meskipun pintu masuk rumahnya terancam dijebol oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab, mengancam keselamatan orang-orang yang dicintainya?
Situasi kehidupan seperti itulah yang akan pembaca dapatkan saat membaca web serial Kludia (Keys of Ludian) di www.kludia.com
Pembaca akan ditantang untuk mengasah ketajaman “lensa” kacamata moral tersebut, karena di dalam Kludia;
Tidak ada “lakon”, semua karakter memiliki peran dalam plot.
Multi PoV; apa yang dipandang 'buruk' bagi satu karakter, bisa saja menjadi 'surga' bagi karakter lain.
“Butterfly Effect”; apa yang dimulai satu karakter, meskipun tampak remeh pada awalnya, akan terus bergulir seperti bola salju hingga menjadi fenomena besar.
Oh, ya, satu lagi, hampir semua karakter dalam Kludia 'dituntut' terus berjuang, mencari jalan keluar model apa pun meskipun situasi berubah menjadi 'neraka', jika tidak, ya, pasti karakter itu sudah menyerah atau tercoret dari daftar nama karakter yang masih hidup.
Berikut adalah daftar bab-bab Kludia yang diposting di Fiksiana:
Preface: Mara (serial #1)
Preface: Angel (serial #2)