Mohon tunggu...
Kliping Sastra Indonesia
Kliping Sastra Indonesia Mohon Tunggu... -

Meski di Dunia Maya, Sastra tetap Nyata!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Matahari Akhir Pebruari

28 Januari 2016   19:07 Diperbarui: 28 Januari 2016   19:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yahya tertawa dalam hati. Semua yang disayang dan dicintai pergi. Jika Maimunah yang dicintainya., Apakah gadis itu juga harus menjadi korban? Maimunah belum dua enam, seperti hal dirinya sendiri. Lelaki muda itu membayangkan, ia, insinyur, istrinya lulusan SD, orang warungan lagi. Bukankah itu seperti bumi dengan langit? Tetapi, sebenarnya ia sangat mengenal Maimunah dibandingkan gadis lain. Kalau Maimunah mencintainya, apalagi arti perbedaan itu? Maimunah bisa memasak, menjahit dan membantu pekerjaan sosial, sementara ia mengajar dan terus membangun desa.

Tetapi, bisakah itu?

Lelaki itu tersentak ketika ia turun dari oplet. Ternyata Maimunah sudah ada di depan rumahnya. “Kak,” kata wanita itu. “Ini Kak Yahya yang baru pulang dari Yogya. Kenalkan, Kak Muis, suami Maimunah.”

Matahari akhir Januari tak muncul dari balik tirai gerimis yang turun makin deras. Angin santer dan waktu melompat seperti nadi.

Udara gemetar.

Di arah jauh terdengar suara guruh…


Jakarta, 17 Januari 1983.

Rujukan:
[1] Disalin dari karya Korrie Layun Rampan (terpublikasikan di situs id.klipingsastra.com sekaligus guna mengenang beliau yang telah wafat pada hari kemarin -- Kamis, 19 November 2015)
[2] Pernah tersiar di surat kabar "Suara Karya" pada Minggu 13 Februari 1983

 

***

Bagi Anda yang gemar dengan bacaan sastra, baik yang berujud cerita pendek, cerita bersambung, puisi ataupun sajak, sila menuju situs dokumentasi id.klipingsastra.com ini.  Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun