Mohon tunggu...
KKN UNEJ 462 KEBONAGUNG
KKN UNEJ 462 KEBONAGUNG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok mahasiswa KKN UNEJ 2022 di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjun Langsung ke Lokasi, Mahasiswa KKN Kelompok 462 Menilik Kondisi Usaha dari Berbagai UMKM dalam Program KKN Tematik UNEJ Membangun Desa

2 Agustus 2022   18:10 Diperbarui: 2 Agustus 2022   20:29 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik tulis Bu Win dengan nama badan usaha CV Sekar Agung merupakan usaha batik yang telah dirintis mulai tahun 2010 dimana pada saat itu produk batik di pasaran masih langka dan masih berpeluang besar untuk dipasarkan. Produk batik diproduksi dengan menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. 

Hal ini menjadi salah satu keunggulan produk batik tulis yang diproduksi oleh Bu Win. Usaha batik tulis yang dijalani juga mengalami beberapa kendala dalam hal pemasaran dan penjualan produk. Omset penjualan mengalami penurunan semenjak COVID-19. Pembatasan mobilitas dengan transportasi udara saat pandemi COVID-19 membuat omset penjualan galeri/butik di bandara menurun. 

Selain itu, penerapan WFO bagi ASN juga mempengaruhi omset penjualan, dimana penggunaan batik menjadi berkurang karena penetapan kebijakan WFO selama PPKM. Usaha batik tulis juga telah memiliki media pemasaran online, hanya saja masih belum dikelola dengan optimal.

Batik Tulis Bu Win. Dokpri
Batik Tulis Bu Win. Dokpri

Toko Meja Lipat Pak Imam

Toko meja lipat yang dikelola oleh Pak Imam memproduksi meja lipat (meja belajar anak) dari kayu waru dengan dua variasi model meja lipat. Pemilihan kayu waru didasarkan pada pertimbangan bahwa kayu waru memiliki sifat yang ringan dan kuat sehingga cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku. Meja lipat dijual ke toko-toko dengan harga mulai dari Rp25.000,00. 

Kendala yang sama seperti batik tulis Bu Win juga dialami oleh Pak Imam dalam menjalankan usahanya. Kendala dalam pemasaran membuat omset penjualan meja lipat tidak menentu. Namun yang membedakannya ialah tidak adanya media pemasaran online dalam memasarkan produknya sehingga jangkauan pemasarannya cukup kecil dan berimbas pada omset penjualan yang tidak stabil.

Toko Meja Lipat Pak Imam. Dokpri
Toko Meja Lipat Pak Imam. Dokpri

Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan, Toko Meja Lipat Pak Imam menjadi sasaran pengembangan wirausaha dan landasan penyusunan program kerja oleh mahasiswa KKN kelompok 462 Universitas Jember yang mengangkat tema wirausaha. 

Hal ini didasarkan pada kendala yang dialami oleh Pak Imam dari segi pemasaran yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh mahasiswa KKN. Rencana pengembangan usaha pun disetujui dan sangat didukung oleh Pak Imam selaku pemilik usaha untuk dapat segera direalisasikan.

Kegiatan survey yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 462 juga dapat dilihat pada video Youtube berikut ini:


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun