KKN) di Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegal Ampel, Bondowoso, kelompok KKN 140 Universitas Jember mulai menunjukkan perkembangan signifikan dengan program baru mereka, yaitu KELORAN (Kelor untuk Anak Stunting). Program ini merupakan inisiatif kedua dari kelompok 140 yang dirancang untuk membantu memperbaiki gizi balita di desa tersebut.Â
(24/07/2024) Setelah tiga minggu melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (puding daun kelor. Mahasiswa KKN 140 melakukan pengumpulan daun kelor dari pekarangan rumah warga yang dengan sukarela menyediakan tanaman kelornya. Setelah itu, kelompok KKN 140 melakukan uji coba pembuatan puding daun kelor di posko KKN dengan berbagai variasi resep untuk menemukan rasa yang paling disukai oleh anak-anak.Â
Tahap awal program ini dimulai dengan pengumpulan bahan baku dan uji coba pembuatanProgram ini memiliki visi untuk mewujudkan generasi sehat dan cerdas dengan memanfaatkan puding daun kelor sebagai solusi praktis dan lokal untuk mengatasi stunting. Untuk mencapai visi tersebut, kelompok KKN 140 berupaya memanfaatkan sumber daya lokal dengan menggunakan daun kelor yang mudah ditemukan di pekarangan rumah sebagai bahan utama pembuatan puding. Selain itu, mereka mengembangkan inovasi produk gizi melalui resep puding daun kelor yang mudah dibuat, enak, dan disukai anak-anak. Kelompok KKN 140 juga mengembangkan strategi keberlanjutan agar program puding daun kelor dapat terus berjalan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.Â
Sasaran utama dari program ini adalah orang tua balita dan balita itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan bahan baku uji coba, uji coba pembuatan puding, sosialisasi, pelatihan, dan penanaman bibit kelor di rumah balita stunting.Â
Pada minggu ketiga, setelah uji coba berhasil dilakukan, kelompok KKN 140 mulai melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat Desa Tanggulangin mengenai pentingnya pemanfaatan daun kelor dalam pencegahan stunting. Sosialisasi dilakukan di rumah Bapak Mudin dengan mempresentasikan pemahaman terkait stunting beserta manfaat daun kelor sebagai pencegah stunting dan pemberian demonstrasi proses pembuatan puding daun kelor.Â
Selain itu, kelompok KKN 140 juga mengadakan pelatihan pembuatan puding daun kelor bagi ibu-ibu yang memiliki balita stunting. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada ibu-ibu agar dapat membuat puding daun kelor sendiri di rumah. Di akhir pelatihan, ibu-ibu diberikan bibit tanaman kelor untuk ditanam di pekarangan rumah mereka, sehingga dapat terus memanfaatkan daun kelor secara berkelanjutan.Â
Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki gizi balita stunting, memanfaatkan bahan di lingkungan sekitar, dan mengurangi tingkat stunting di Desa Tanggulangin. Diharapkan, dengan adanya program puding daun kelor ini, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya gizi yang baik untuk pertumbuhan anak-anak mereka dan dapat memanfaatkan sumber daya lokal dengan lebih optimal.Â
Bidan setempat menyambut positif program ini, mengakui bahwa program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah stunting di desa Tanggulangin. Dengan adanya pelatihan dan sosialisasi ini, diharapkan para ibu dapat lebih memahami pentingnya gizi seimbang untuk anak-anak mereka dan memanfaatkan sumber daya lokal dengan baik. (KKN UMD UNEJ 2024/Kelompok 140/Tanggulangin-Bondowoso)
Rujukan:
1. Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM): Edukasi tentang Stunting dan Pemanfaatan Puding Daun Kelor dalam Mencegah Stunting (2022)
2. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2 No.1. 2022: 139-144, Pemanfaatan Ekstrak Daun Kelor pada Produk Olahan Puding sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Pohsangit TengahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H