Mahasiswa KKN kelompok 76 UMD Universitas Jember telah menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam mengembangkan produk kuliner berbasis warisan lokal. Dengan mengubah pokolpo menjadi oleh-oleh kekinian, mereka berhasil menciptakan inovasi yang tidak hanya unik, tetapi juga berdaya saing di pasar. Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Bercak.
Pokolpo, makanan khas desa Bercak, memiliki sejarah panjang lebih dari 50 tahun. Makanan ringan dari beras ketan ini telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner setempat sejak sebelum tahun 1966 dan dipertahankan sebagai warisan kuliner oleh masyarakat. Usaha pembuatan pokolpo telah diwariskan secara turun-temurun, menjaga keaslian dan kualitasnya hingga saat ini. Sebagai camilan yang memiliki nilai kultural, pokolpo sering disuguhkan dalam berbagai acara adat di desa Bercak, menegaskan perannya yang penting dalam tradisi dan kehidupan sosial masyarakat.
Dalam upaya mengembangkan potensi kuliner lokal, mahasiswa Kelompok KKN 76 UMD Universitas Jember telah melakukan inovasi terhadap pokolpo. Mereka berhasil menciptakan varian baru dengan rasa coklat kacang yang menggugah selera. Kombinasi antara manisnya coklat dan gurihnya kacang sangrai ini tidak hanya memperkaya variasi rasa pokolpo, tetapi juga berpotensi meningkatkan daya tarik makanan tradisional ini di kalangan konsumen yang lebih luas, terutama generasi muda. Inovasi ini merupakan contoh nyata bagaimana tradisi kuliner dapat dipertahankan sekaligus dikembangkan untuk menyesuaikan diri dengan selera modern, tanpa menghilangkan esensi aslinya.
Pembaruan kemasan ini tidak hanya meningkatkan tampilan visual produk, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam hal kepraktisan dan daya simpan. Informasi yang lengkap pada kemasan juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk, sekaligus memenuhi standar keamanan pangan modern. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran pokolpo, memungkinkannya untuk bersaing di pasar yang lebih besar, bahkan berpotensi memasuki pasar daring.
Mahasiswa KKN telah menunjukkan pendekatan komprehensif dalam upaya mempromosikan dan mengembangkan usaha pokolpo di desa Bercak. Mereka tidak hanya fokus pada satu strategi, melainkan menggabungkan metode pemasaran tradisional dan modern untuk memaksimalkan jangkauan produk ini. Di tingkat lokal, mahasiswa aktif melakukan promosi secara offline dengan mengunjungi toko-toko di sekitar desa Bercak. Mereka memperkenalkan produk pokolpo kepada para pemilik toko dan menjelaskan keunikan, variasi rasa, dan harga produk. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat basis konsumen lokal dan membangun jaringan distribusi di sekitar desa.
Kombinasi strategi online dan offline ini menciptakan sinergi yang kuat dalam upaya promosi pokolpo. Pendekatan offline membantu mempertahankan dan memperkuat hubungan dengan komunitas lokal, sementara strategi online membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi pasar. Dengan demikian, mahasiswa KKN tidak hanya membantu meningkatkan penjualan jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan dan pengembangan usaha pokolpo dalam jangka panjang, sekaligus melestarikan warisan kuliner desa Bercak di era digital.