Mohon tunggu...
kkn kelompok76
kkn kelompok76 Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA KKN UNEJ 2024

Mahasiswa KKN UNEJ tahun 2024 yang ditempatkan di desa Bercak Kecamatan Cermee Kabupaten Bodowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Sulap Pokolpo jadi Oleh-oleh Hits dari Desa Bercak

16 Agustus 2024   16:10 Diperbarui: 16 Agustus 2024   16:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pokolpo Makanan Khas Desa Bercak Kabupaten Bondowoso (dokpri)

Mahasiswa KKN kelompok 76 UMD Universitas Jember telah menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam mengembangkan produk kuliner berbasis warisan lokal. Dengan mengubah pokolpo menjadi oleh-oleh kekinian, mereka berhasil menciptakan inovasi yang tidak hanya unik, tetapi juga berdaya saing di pasar. Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Bercak.

Pokolpo, makanan khas desa Bercak, memiliki sejarah panjang lebih dari 50 tahun. Makanan ringan dari beras ketan ini telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner setempat sejak sebelum tahun 1966 dan dipertahankan sebagai warisan kuliner oleh masyarakat. Usaha pembuatan pokolpo telah diwariskan secara turun-temurun, menjaga keaslian dan kualitasnya hingga saat ini. Sebagai camilan yang memiliki nilai kultural, pokolpo sering disuguhkan dalam berbagai acara adat di desa Bercak, menegaskan perannya yang penting dalam tradisi dan kehidupan sosial masyarakat.

Dalam upaya mengembangkan potensi kuliner lokal, mahasiswa Kelompok KKN 76 UMD Universitas Jember telah melakukan inovasi terhadap pokolpo. Mereka berhasil menciptakan varian baru dengan rasa coklat kacang yang menggugah selera. Kombinasi antara manisnya coklat dan gurihnya kacang sangrai ini tidak hanya memperkaya variasi rasa pokolpo, tetapi juga berpotensi meningkatkan daya tarik makanan tradisional ini di kalangan konsumen yang lebih luas, terutama generasi muda. Inovasi ini merupakan contoh nyata bagaimana tradisi kuliner dapat dipertahankan sekaligus dikembangkan untuk menyesuaikan diri dengan selera modern, tanpa menghilangkan esensi aslinya.

Inovasi Pokolpo Rasa Cokelat Kacang oleh Kelompok 76 KKN UMD Universitas Jember (dokpri)
Inovasi Pokolpo Rasa Cokelat Kacang oleh Kelompok 76 KKN UMD Universitas Jember (dokpri)
Tidak hanya berinovasi dalam hal rasa, mereka juga melakukan pembaruan signifikan pada aspek pengemasan produk pokolpo. Perubahan ini menandai langkah penting dalam upaya memodernisasi dan meningkatkan daya saing makanan tradisional tersebut di pasar yang lebih luas. Sebelumnya, pokolpo dikemas secara sederhana menggunakan plastik kiloan polos, yang mungkin kurang menarik dan informatif bagi konsumen. Kini, berkat inovasi mahasiswa, produk ini hadir dalam kemasan standing pouch yang lebih menarik dan fungsional. Penambahan stiker pada kemasan baru ini memberikan identitas yang jelas pada produk, mencakup informasi penting seperti nama produk, komposisi, logo usaha, tanggal kadaluarsa, serta alamat dan nomor penjual.

Inovasi Kemasan Pokolpo oleh Kelompok 76 KKN UMD Universitas Jember (dokpri)
Inovasi Kemasan Pokolpo oleh Kelompok 76 KKN UMD Universitas Jember (dokpri)

Pembaruan kemasan ini tidak hanya meningkatkan tampilan visual produk, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam hal kepraktisan dan daya simpan. Informasi yang lengkap pada kemasan juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk, sekaligus memenuhi standar keamanan pangan modern. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran pokolpo, memungkinkannya untuk bersaing di pasar yang lebih besar, bahkan berpotensi memasuki pasar daring.

Mahasiswa KKN telah menunjukkan pendekatan komprehensif dalam upaya mempromosikan dan mengembangkan usaha pokolpo di desa Bercak. Mereka tidak hanya fokus pada satu strategi, melainkan menggabungkan metode pemasaran tradisional dan modern untuk memaksimalkan jangkauan produk ini. Di tingkat lokal, mahasiswa aktif melakukan promosi secara offline dengan mengunjungi toko-toko di sekitar desa Bercak. Mereka memperkenalkan produk pokolpo kepada para pemilik toko dan menjelaskan keunikan, variasi rasa, dan harga produk. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat basis konsumen lokal dan membangun jaringan distribusi di sekitar desa.

Promosi Produk Pokolpo pada Toko-toko di Sekitar Desa Bercak  (dokpri)
Promosi Produk Pokolpo pada Toko-toko di Sekitar Desa Bercak  (dokpri)
Bersamaan dengan itu, mereka juga menyadari pentingnya kehadiran digital dalam era modern ini. Mereka membantu dalam pembuatan dan pengelolaan marketplace online untuk pokolpo, membuka peluang bagi produk ini untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, mereka juga membantu membuat dan mengelola akun media sosial Instagram khusus untuk pokolpo. Melalui platform ini, proses pembuatan dan informasi penting lainnya dapat dibagikan,serta dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen potensial di seluruh Indonesia.

Akun Market Place Pokolpo (dokpri)
Akun Market Place Pokolpo (dokpri)

Akun Sosial Media Pokolpo (dokpri)
Akun Sosial Media Pokolpo (dokpri)

Kombinasi strategi online dan offline ini menciptakan sinergi yang kuat dalam upaya promosi pokolpo. Pendekatan offline membantu mempertahankan dan memperkuat hubungan dengan komunitas lokal, sementara strategi online membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi pasar. Dengan demikian, mahasiswa KKN tidak hanya membantu meningkatkan penjualan jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan dan pengembangan usaha pokolpo dalam jangka panjang, sekaligus melestarikan warisan kuliner desa Bercak di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun