Mohon tunggu...
KKN UMDUNEJ
KKN UMDUNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN

KKN Universitas Membangun Desa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Kerja Pertanian: Memanfaatkan Potensi Pertanian untuk Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi

2 Agustus 2023   01:52 Diperbarui: 2 Agustus 2023   02:17 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

a. Langkah-Langkah Pembuatan Biochar Metode Kontiki:

  • Pembuatan lubang dengan diameter 1 m dan kedalaman sekitar 50-70 cm atau sesuai kebutuhan.
  • Menambahkan bahan yang mudah terbakar seperti daun kering, ranting, maupun kayu kering yang telah dinyalakan diposisikan di bagian tengah pada dasar lubang.
  • Memasukkan dengan perlahan bahan baku biochar hingga seluruhnya terbakar pada kontinki yang telah dinyalakan.
  • Menyiram bara hingga mati Ketika bahan baku biochar mulai menghitam menjadi arang dan tidak ada kobaran api lagi.
  • Tunggu hingga dingin, lalu mengeluarkan biochar dari kontinki untuk dikeringkan kemudia dihaluskan sesuai kebutuhan.
  • Biochar siap digunakan dan diaplikasikan.

b. Langkah-Langkah Pembuatan Biochar Metode Cerobong Kawat Kasa

  • Menggulung kawat kasa dengan diameter 20-30 cm.
  • Meletakkan bahan utama ke dalam cerobong kawat kasa dengan ketebalan 20 cm atau sekitar 1 kg. Cerobong kawat kasa diletakkan di atas tanah yang kemudian ditimbun bahan utama sebanyak setengah dari total banyaknya bahan utama yang ada supaya cerobong kawat kasa berada di tengah timbunan bahan utama.
  • Menambah bahan yang mudah terbakar seperti daun kering ke dalam cerobong dan membakar bahan yang ada di dalam cerobong sampai bahan utama yang mengelilingi cerobong mulai terbakar.
  • Menyiram biochar dan mengurainya hingga bara mati dan seluruh permukaan biochar terlihat menghitam dan menyisakan sedikit yang berwarna asli.
  • Biochar diratakan di permukaan tanah untuk dikeringkan pada saat bara api telah mati.
  • Biochar dihaluskan sesuai kebutuhan dan dapat digunakan.

Biochar memiliki banyak manfaat yang banyak dalam memperbaiki kualitas tanah. Biochar mampu memulihkan kualitas tanah yang telah terdegradasi. Berikut merupakan fungsi dari biochar di bidang pertanian yakni meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, meretensi hara, meretensi air, meningkatkan pH dan KTK pada lahan kering masam, menciptakan habitat yang baik bagi perkembangan mikroorganisme simbiotik seperti mikoriza karena kemampuannya dalam menahan air dan udara serta menciptakan lingkungan yang bersifat netral khususnya pada tanah-tanah masam, meningkatkan produksi tanaman pangan, mengurangi laju emisi CO2 dan mengakumulasi karbon dalam jumlah yang cukup besar, dan sulit terdekomposisi.

Vertikultur
Vertikultur
4. Vertikultur : Revolusi Pertanian Milenial

Desa Darungan adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sebagai desa yang maju mengenai pertanian terlebih dalam komiditi Padi dan Ketan. Permasalahan yang timbul bukan dari sektor pertanian di lahan sawah melainkan pemanfaatan lahan lahan seperti pekarangan di setiap rumah yang kurang dimanfaatkan sebagai media penanaman sayur guna membantu penyediaan pangan di setiap rumah. Dalam program KKN kami kebetulan desa Darungan terpilih sebagai perwakilan Kecamatan Yosowilangun untuk lomba pawon urip antar Kecamatan se Kabupaten lumajang.Dalam Pawon Urip terdapat Greenhouse yang dapat dijadikan media penanaman beragam tanaman utamanya sayuran dengan pengaplikasian vertikultur.

Secara awan pengertian vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilaksanakan secara vertikal atau bertingkat pada skala indoor maupun outdoor. Umumnya vertikultur dilakukan menggunakan bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman, tergantung kondisi tempat dan keinginan setiap orang. Tujuan dari vertikultur dapat menjadi solusi keterbatasan lahan yang dimilik masyarakat dalam budidaya sayuran Pada program KKN kali ini pembuatan vertikulur menggunakan bahan pipa pvc ukuran 4 dim dengan panjang 1 meter dengan 16 lubang tanam dan pot ukuran besar sebagai dasar atau penyangga vertikulutur tersebut media tanam menggunakan tanah dan biochar sekam padi produk hasil tim KKN 193 Darungan untuk tanaman yang dapat ditanam di vertikulur adalah tanaman yang memeiliki perakaran dangkal seperti sayur sayuran dan tanaman obatan obatan karena memiliki berat relative ringan sehingga tidak akan membebani media tanam vertikultur pada pertumbuhan tanaman tersebut. Untuk alat sendiri cukup menggunakan gergaji pipa untuk memotong pipa PVC, penggaris untuk mengukur Panjang dan jarak tanam antar lubang dan juga kompor sebagai pelunak pipa agar mudah dipotong.

Langkah-langkah Pembuatan vertikultur menggunakan bahan pipa PVC :

  • Penyiapan alat dan bahan
  • Pemotongan pipa PVC 4 dim dibagi 4 menjadi panjang 1m/vertikultur
  • Pengukuran lubang tanam dengan jarak kurang lebih 8-10 cm
  • Lubang tanam untuk vertikultur kurang lebih menjadi 14-16 lubang tanam
  • Tanah dan Biochar sekam padi dicampur lalu dimasukkan ke dalam pipa pvc
  • Untuk satu lubang disemai 2-3 bibit tanaman pakcoy dan kangkung
  • Setelah penyemaian disiram menggunakan air
  • Untuk pemeliharaan dilakukan penyiraman 2 kali sehari

Vertikultur memiliki berbagai manfaat yaitu (1) efisiensi pengunaan lahan karena budidaya tanaman dilakukan vertikal (2) alat bahan yang mudah didapat selain menggunakan pipa PVC bisa menggunakan bambu atau memanfaatkan kalaneg kaleng bekas (3) pemeliharan dan monitoring yang mudah karena dalam pengaplikasiannya jumlah air yang digunakan lebih sedikit daripada budidaya konvensional lainya

Pemanfaatan kulit jagung sebagai fashion recycle 
Pemanfaatan kulit jagung sebagai fashion recycle 
5. Recycle Limbah Kulit Jagung : Daur Ulang untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Ketan bukanlah satu-satunya komoditi unggulan di Desa Darungan, masyarakat juga menanam jagung di lahan persawahan mereka. Musim panen jagung di Desa Darungan menghasilkan banyak limbah pascapanen berupa kulit jagung yang melimpah. Kulit jagung yang tidak digunakan dan dibuang begitu saja akan membusuk dan menyebabkan permasalahan lingkungan karena menimbulkan bau. Kelompok 193 KKN UMD UNEJ melakukan upaya pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan berupa gaun. Pembuatan kerajinan dari limbah kulit jagung dilakukan oleh kelompok 193 KKN UMD UNEJ dibantu oleh beberapa anggota karang taruna. Limbah kulit jagung yang sudah dikumpulkan selanjutnya dibersihkan dan dicuci bersih kemudian diberi pewarna sintetis lalu dikeringkan. Kulit jagung yang sudah kering selanjutnya digunting dan diserut supaya melengkung. Selain menyiapkan kulit jagung, kerajinan ini juga membutuhkan bahan lain berupa lem tembak, benang jahit, dan karung. Karung dipasangkan pada manequin sebagai media penempelan kulit jagung. Kulit jagung yang telah digunting dan diserut selanjutnya ditempelkan pada karung menggunakan lem secara rapi. Hasil kerajinan ini dapat dipajang di balai desa dan dipamerkan pada perlombaan Pawon Urip sebagai hasil karya kerajinan masyarakat Desa Darungan dengan memanfaatkan limbah kulit jagung. Pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan ini merupakan salah satu goals pada SDGs poin ke dua belas yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Upaya recycle kulit jagung dapat mengurangi jumlah limbah kulit jagung yang membusuk di lingkungan serta dapat membuka lapangan kerja baru di Desa Darungan karena kulit jagung dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam hasil kerajinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun