Mohon tunggu...
KKM 05 PASULUHAN UNIBA 2024
KKM 05 PASULUHAN UNIBA 2024 Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kelompok 05 KKM Universitas Bina Bangsa 2024

Untuk kebutuhan publikasi kegiatan selama KKM

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Pendidikan dan Kesehatan pada Ibu-Ibu Warga Kp. Nangka Bugang, Kel. Pasuluhan

28 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   22:09 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serang -- Selasa, 27 Agustus 2024 bertempat di Posko Kelompok 05 KKM Universitas Bina Bangsa, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan dan Kesehatan, yang merupakan kolaborasi antara Dosen dan Mahasiswa. Yang juga sebagai salah satu salah satu Implementasi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat. Pada kegiatan tersebut salah satunya adalah dengan mengirimkan narasumber dalam kegiatan sosialisasi, yakni Ibu Desty Endrawati Subroto., M.Pd sebagai Narasumber pertama dengan Tema Sosialisai Bijak dalam Bermedia Sosial; Ibu Ns. Rastia Ningsih., M.Tr.Kep sebagai Narasumber kedua dengan Tema Bijak dalam mengelola sampah dan Ibu Ns. Riki Ukhtul Fitri., S.Kep., M.Kep sebagai Narasumber ketiga dengan Tema Waspada Demam Berdarah.

Kegiatan Sosialisasi Pendidikan dan Kesehatan pada warga Kp. Nangka Bugang di Kelurahan Pasuluhan adalah kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKM Kelompok 5 Kelurahan Pasuluhan dan Ibu Kader PKK Kelurahan Pasuluhan.

Narasumber Pertama yakni Ibu Desty; menyampaikan bahwa Pada era digital saat ini, akses internet sangat mudah kita dapatkan. Hanya bermodal sebuah telepon pintar, dunia serasa berada dalam genggaman. Dimana kita dapat mengakses media sosial kapan pun dan di mana pun berada. Sebuah perusahaan riset dan pemasaran yang berasal dari Singapura, We Are Social, menyatakan bahwa sejak Januari 2014 pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 72,7 juta orang, dan hampir sebanyak 98% memiliki akun media sosial. Hal ini membuktikan bahwa dunia maya telah memiliki tempat khusus dalam keseharian kita.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Jarimu, Harimaumu

Pernahkah Anda menemui status seorang teman di Facebook yang berisi curhatan atau keluh kesah? Atau yang lebih parah lagi, status seseorang yang berisi sumpah serapah dan hujatan kasar.

Mengapa seseorang lebih mudah mengekspresikan perasaannya lewat media sosial? Bahkan orang yang bersifat pendiam di dunia nyata bisa menjadi pribadi yang bertolak belakang di media sosial. Hal ini disinyalir karena sifat online dari dunia maya yang tidak mengharuskan penggunanya bertatap muka, sehingga pengguna media sosial lebih berani untuk berbicara atau berkomentar. Karena keleluasaan yang ditawarkan, membuat pengguna media sosial sering melupakan etika komunikasi, bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat berkembang ke arah katagori kejahatan.

Sama halnya dengan komunikasi di ranah publik dunia nyata, pada media sosial pun riskan menimbulkan konflik. Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) dibuat untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan penyebaran informasi transaksi elektronik. UU ITE sebagai payung hukum bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berbicara di dunia maya.

Kata-kata yang dituliskan lewat jemari kita, sesungguhnya merupakan cerminan dari kepribadian kita. Jangan sampai status atau komentar yang kita unggah di media sosial justru menebarkan kebencian, menyinggung orang lain, bahkan menjerat kita ke dalam kasus hukum.

Ada beberapa tips memanfaatkan media sosial agar sesuai dengan rambu-rambu yang ada.

1. Menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi

Meskipun kita tidak bertatap muka langsung dengan pengguna media sosial lainnya, etika berkomunikasi harus tetap dijunjung tinggi. Status ataupun komentar yang ditulis usahakan untuk tidak menyakiti, melecehkan, merendahkan, memfitnah, maupun melanggar hak-hak orang lain.

2. Selektif dalam menyebarkan informasi

Saat kita menerima informasi menarik dari media sosial, jangan langsung percaya. Sebaiknya cek dan ricek kembali validitas informasi. Jangan sampai kita turut menyebarkan informasi palsu (hoax), yang bisa jadi akan menjerat kita pada kasus hukum.

3. Tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah publik

Jangan pernah sekali pun tergelitik untuk mengumbar rahasia pribadi di media sosial. Misalnya curhat masalah rumah tangga atau konflik internal keluarga. Masalah yang kita unggah akan menjadi santapan publik dan orang lain akan menikmatinya layaknya tontonan. Bukannya solusi yang kita dapat, justru kemungkinan besar masalah akan bertambah runyam.

4. Bijak dalam mengatur waktu online

Sebaiknya Anda membatasi berapa lama waktu untuk kegiatan online. Jangan sampai kebersamaan dengan keluarga atau waktu produktif untuk bekerja justru sia-sia karena kita lebih memilih menikmati kegiatan online.

5. Jangan lupakan hak cipta

Saat kita menyebarkan suatu informasi di media sosial, jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber postingan atau gambar yang didapatkan dari pihak lain.

6. Hati-hati menyebarkan data pribadi

Media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya. Sebaiknya kita berhati-hati untuk menyebarkan data, identitas, maupun foto-foto pribadi, supaya tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki niatan buruk.

Sebagai bagian dari produk teknologi masa kini, media sosial pun ibaratnya memiliki dua sisi mata pedang. Media sosial hanyalah sarana atau media yang bersifat netral, sedangkan pengguna yang akan memanfaatkannya menjadi sarana pembawa kebaikan atau justru sebaliknya. Manakah yang akan Anda pilih?

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Kemudian, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber kedua oleh Ibu Ns. Rastia Ningsih; berkenaan dengan Bijak dalam Mengelola Sampah. Dalam paparannya Sampah baik Sampah Organik dan an-organik jadi momok yang menakutkan untuk kelangsungan hidup di bumi. Sampah an-organik, khususnya  plastik di Indonesia sendiri terus meningkat selama satu dekade terakhir. Maka dari itu, beliau menyapaikan bahwa sampah sebaiknya dikelola dengan baik dan bijak dengan cara di pilah antara sampah organik, yakni sampah yang dapat di daur ulang (sampah rumah tangga, seperti: daun, kulit buah dll) dan sampah an-organik, yakni: Plastik, Barang Elektronik Rusak, dll; sebaiknya di perlakukan dengan bijak; dengan cara sebagai berikut: 

1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang, 

2. Memisahkan sampah organik dan an-organik, 

3. Membuang sampah pada tempatnya, 

4. Sampah Organik, dapat di jadikan pupuk, 

5. Buang sampah yang sudah dikumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA). 

Disampaikan pula bahwa menghimbau pada warga Kp. Nangka Bugang, untuk tidak membuang sampah sembarangan, membuang sampah di sungai dan membuang sampah dipinggir jalan, dengan harapan diambil oleh tukang sampah. Apa dampak negatif jika kita tidak menerapkan hidup sehat?? Tentunya, akan timbul banyak sekali penyakit, seperti: Diare, Kolera, Tipus, Cacingan, dan Demam Berdarah. Ada hal positif, jika sampah an-organik dapat dikelola dengan baik dan bijak, sehingga bernilai ekonomis seperti: tas, dompet dan topi yang terbuat dari plastik-plastik bekas minuman sachet (kopi, minuman perasa, deterjen, pewangi pakaian dll). Sebagai penutup, beliau mengajak warga Kp. Nangka Bugang untuk menerapkan Pola Hidup Sehat, yang dimulai dari lingkungan terkecil dimasyarakat, yakni Keluarga atau rumah tangga.


Kegiatan Sosialisasi ini, dsambut antusias oleh Ibu – ibu Warga Kp. Nangka Bugang, Kelurahan Pasuluhan; Ibu-ibu Kader PKK Kelurahan Pasuluhan, tampak dilokasi Ketua TP. PKK Kelurahan Pasuluhan, ibu Lala Komala Sari dan Sekretaris, dan seluruh mahasiswa kelompok 5 KKM Universitas Bina Bangsa, hadir pada kegiatan ini.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pemateri selanjutnya, yakni Ibu Ns. Riki Ukhtul Fitri, memaparkan materi tentang Waspada Demam Berdarah. Apa itu, Demam Berdarah?? Penyakit Demam Berdarah (DB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue. Virus ini bisa masuk kedalam tubuh manusia dengan perantara nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. DBD merupakan menyakit akut dengan manifestasi klinis perdarahan yang menimbulkan syok yang berujung kematian, jika tidak ditangani dengan baik, komplikasi demam berdarah yang fatal bisa terjadi. Salah satunya adalah Syok Dengue atau Dengue Shock Syndrome (DSS). Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Demam Berdarah dapat Dicegah dengan cara 3M yakni 1. Memanfaatkan/Mendaur Ulang Barang Bekas; 2. Menguras dan Menyikat serta 3. Menutup Tempat Penampungan Air, plus mencegah gigitan dan perkembangan nyamuk.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pada sesi akhir kegiatan sosialisasi ini adalah di adakan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize alat – alat kebersihan kepada ibu – ibu Kp. Nangka Bugang, sebagai peserta sosialisasi Pendidikan dan Kesehatan. Adapun, harapan tim kolaborasi dosen dan mahasiswa kelompok 5 KKM Universitas Bina Bangsa, bahwa kegiatan baik atau praktik baik ini diharapkan membawa pengetahuan baru dan pengalaman baru untuk seluruh peserta yang hadir. (des)

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun