Media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya. Sebaiknya kita berhati-hati untuk menyebarkan data, identitas, maupun foto-foto pribadi, supaya tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki niatan buruk.
Sebagai bagian dari produk teknologi masa kini, media sosial pun ibaratnya memiliki dua sisi mata pedang. Media sosial hanyalah sarana atau media yang bersifat netral, sedangkan pengguna yang akan memanfaatkannya menjadi sarana pembawa kebaikan atau justru sebaliknya. Manakah yang akan Anda pilih?
Kemudian, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber kedua oleh Ibu Ns. Rastia Ningsih; berkenaan dengan Bijak dalam Mengelola Sampah. Dalam paparannya Sampah baik Sampah Organik dan an-organik jadi momok yang menakutkan untuk kelangsungan hidup di bumi. Sampah an-organik, khususnya  plastik di Indonesia sendiri terus meningkat selama satu dekade terakhir. Maka dari itu, beliau menyapaikan bahwa sampah sebaiknya dikelola dengan baik dan bijak dengan cara di pilah antara sampah organik, yakni sampah yang dapat di daur ulang (sampah rumah tangga, seperti: daun, kulit buah dll) dan sampah an-organik, yakni: Plastik, Barang Elektronik Rusak, dll; sebaiknya di perlakukan dengan bijak; dengan cara sebagai berikut:Â
1. Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang,Â
2. Memisahkan sampah organik dan an-organik,Â
3. Membuang sampah pada tempatnya,Â
4. Sampah Organik, dapat di jadikan pupuk,Â
5. Buang sampah yang sudah dikumpulkan ke tempat pembuangan akhir (TPA).Â
Disampaikan pula bahwa menghimbau pada warga Kp. Nangka Bugang, untuk tidak membuang sampah sembarangan, membuang sampah di sungai dan membuang sampah dipinggir jalan, dengan harapan diambil oleh tukang sampah. Apa dampak negatif jika kita tidak menerapkan hidup sehat?? Tentunya, akan timbul banyak sekali penyakit, seperti: Diare, Kolera, Tipus, Cacingan, dan Demam Berdarah. Ada hal positif, jika sampah an-organik dapat dikelola dengan baik dan bijak, sehingga bernilai ekonomis seperti: tas, dompet dan topi yang terbuat dari plastik-plastik bekas minuman sachet (kopi, minuman perasa, deterjen, pewangi pakaian dll). Sebagai penutup, beliau mengajak warga Kp. Nangka Bugang untuk menerapkan Pola Hidup Sehat, yang dimulai dari lingkungan terkecil dimasyarakat, yakni Keluarga atau rumah tangga.
Kegiatan Sosialisasi ini, dsambut antusias oleh Ibu – ibu Warga Kp. Nangka Bugang, Kelurahan Pasuluhan; Ibu-ibu Kader PKK Kelurahan Pasuluhan, tampak dilokasi Ketua TP. PKK Kelurahan Pasuluhan, ibu Lala Komala Sari dan Sekretaris, dan seluruh mahasiswa kelompok 5 KKM Universitas Bina Bangsa, hadir pada kegiatan ini.