Pahala Adalah Rahasia Allah, Hamba-Nya Tidak Bisa Mengetahui Apa Dan Bagaimana Wujud Dan Seberapa Besar Pahala Dari Setiap Kebaikan Yang Dilakukan. Kewajiban Hamba Hanyalah Mengimani (Meyakini) Dan Bertaqwa. Kemudian Banyak Ummat Muslim Yang Menghentikan, Dalam Upayanya Untuk Memahami Apa Itu Sebenarnya Pahala
Pahala Yang Besar Bagi Ummatnya Yang Mengamalkan Perbuatan Baik Bagi Sesamanya, Namun Mereka Belum Paham Apa Sebenarnya Arti "Pahala" Â Â
SUDAH HAFAL NAMUN BELUM MENGERTI
Banyak ummat muslim yang sudah hafal perintah Allah SWT tersebut, tetapi karena tidak atau belum mengerti arti dan maksud Allah yang menjanjikan  p a h a l a, maka banyak dari kita tidak melaksanakannya dengan sepenuh hati.Â
Akibatnya, masih banyak sosok-sosok ummat muslim yang sudah benar-benar melaksanakan berbuat kebaikan bagi sesamanya, namun  amalan perbuatan baik ini belum dilaksanakan secara optimal, karena masih terhalang oleh pengaruh nafsunya sendiri yang sering di susupi rayuan syaitan, yang selalu menggoda tentang arti  p a h a l a.
Baca juga : Prespektif Psikologi dan Islam terhadap Memori dan Daya Ingat
P A H A L A
P a h a l a  terjemahan dari  a j r u n (bahasa Arab), dan definisinya menurut Islam a d a l a h ganjaran untuk hamba Allah SWT yang mengerjakan amalan shaleh dan perkara-perkara yang makruf.Â
Allah menciptakan Al-Qur'an yang berlaku untuk hamba-Nya sepanjang zaman, jadi kata-katanya bersifat  r e l a t i f, oleh karena itu dapat dipahami kalau arti kata p a h a l a bisa di gunakan untuk hambanya  kapanpun di zaman now, nanti, .........sepanjang zaman.
HAMBA-NYA DI ZAMAN NOW
Namun, bagi para generasi di Era Globalisasi dan Modernisasi saat ini, dimana mereka sudah terbiasa selalu menggunakan  p i k i r a n n y a didalam kehidupan sehari-harinya untuk segala hal, justru menjadi lebih bersemangat ingin melanjutkan mencari dan menemukan guna dan manfaat serta  s e s u a t u  yang bisa dirasakan pada saatnya. Sehingga
 banyak para orang tua sekarang sempat mengkhawatirkannya masa depan mereka, khususnya dalam keimanan dan ketaqwaan dalam bidang Agama Islam.
Namun, bilamana kita cermati lebih mendalam, p i k i r a n  kritis mereka
bukan berarti mereka meninggalkan keimanan dan ketaqwaanya, tetapi justru mereka ingin memahami arti dan makna seperti "keimanan dan ketaqwaan" serta "p a h a l a" lebih dahulu sebelum sampai pada keyakinan mereka. Mereka mengedepankan guna dan manfaatnya serta sesuatu yang bisa dirasakan pada waktunya.
Baca juga : Self Awareness dalam Pengamalan Ajaran Islam di Era Digital
APAKAH KALIAN TIDAK BERPIKIR ?
Penggunaan pikiran kritis tersebut justru dibenarkan oleh Al-Qur'an, dengan arti dan makna kata-kata yang di gunakan Al-Qur'an  s e p e r t i  :Â
afala ta'qilun, afala tadzakkarun, afala tatadabbarun, afala tatafakkarun
terdapat pada banyak ayat-ayatnya, yang intinya merangsang manusia untuk dapat menggunakan akal dan pikirannya, sebagai  p e r t a n y a a n  :
Apakah kalian tidak berpikir ?
O T A K YANG MEMIKIRKAN ARTI P A H A L A
Mereka terus berpikir keras, mengenai keterkaitan erat  p a h a l a, dengan "Perbuatan baik bagi sesamanya", pada ayat-ayat sebagaimana firman-Nya  s e p e r t i  :Â
Menurut surah Ali-'Imran (3) ayat 172, s e p e r t i  :
Lilladziina ahsanuu min-hum wattaqau ajrun 'azhiim
yang  a r t i n y a  :
Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan diantara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar
Baca juga : Self Awareness dalam Pengamalan Ajaran Islam di Era Digital
Menurut surah Al-Maa-idah (5) ayat 9, s e p e r t i  :Â
Wa 'amilush-shaalihaati lahum maghfiratuw wa ajrun 'azhiim
yang  a r t i n y a  :
dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar
Menurut surah Hud (11) ayat 11, s e p e r t i  :
Wa 'amilush-shaalihaati ulaa ika lahum maghfiratuw wa ajrung kabiir
 yang  a r t i n y a  :
dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar
Menurut surah Al-Ahzaab (33) ayat 29, s e p e r t i  :
Fa innallaaha a'adda lil muhsinaati min kunna ajran 'azhiimaa
yang  a r t i n y a  :
Maka sesungguhnya Allah SWT menyediakan pahala yang besar bagi orang yang berbuat baik diantara kamu
Sampai disini mereka meyakini, bahwa pastilah ada a r t i dan m a k n a dalam kata p a h a l a  yang belum terungkap yang nyata-nyata bisaÂ
kita rasakan dan nikmati pada saatnya.
INFORMASI DATA ILMIAH MEDIS
Allah SWT menciptakan manusia dengan sangat sempurna yang telah
di lengkapi dengan suatu sistem mekanisme yang rumit dan kompleks, dimana dihadirkannya h o r m o n  yang sangat erat berkaitannya dengan perilaku, s i f a t serta kondisi fisik dan psikis manusia.
HORMON TERPENTING
Empat hormon terpenting yang menentukan kebahagiaan manusia,
y a i t u  : Â
Endorfin, Dopamin, Serotonin, dan Oksitosin.
Penting bagi kita untuk memahami hormon-hormon ini, karena kita membutuhkannya agar supaya kita bisa tetap bahagia.
Sementara kita pilihkan salah satunya, hormon Serotonin yang terkait dengan topik naskah ini  y a i t u  :Â
"Perbuatan baik bagi sesamanya"Â
Serotonin dilepaskan, ketika kita berbuat yang dapat memberikan keuntungan untuk orang lain. Bahkan juga, sekedar hanya memberikan informasi yang berguna di internet, seperti menulis di Media Kompasiana, menjawab pertanyaan di Quora atau grup Facebook akan dapat menghasilkan Serotonin.Â
D I S A N D I N G K A N
Hasil kerja keras para pemikir yang dapat menemukan data ilmiah medis hormon Serotonin dan yang kemudian mereka sandingan dengan 4 surah  diatas, maka terbukalah rahasia arti dan makna yang ada didalam kalimat p a h a l a.Â
Puas dan kebahagiaan langsung bisa dirasakan yang kita terima di dalam batin  pada waktu kita melakukan "Perbuatan baik bagi sesamanya".Â
SEPANJANG Z A M A N
Kalimat  p a h a l a  di dalam Al-Qur'an yang tidak berubah sepanjang zaman, maka sebenarnya "Puas dan kebahagiaan" yang langsung diterima dan  dirasakan di dalam batin para pelaku yang melakukan perbuatan baik bagi sesamanya, tetap sama akan hadir juga sepanjang zaman.Â
GAMBARAN SKEMA MATEMATIS
Menurut Al-Qur'an  :
Perbuatan baikÂ
bagi sesamanya==>
Menurut data ilmiah medis  :
Â
Perbuatan baikÂ
bagi sesamanya==>
Memperoleh kepuasan batin dan kebahagiaan  yang langsung diterima dan dirasakan pada saatnya
Kesimpulan  :  P a h a I a, identik atau s a m a dengan ==> Memperoleh kepuasan batin dan kebahagiaan yang langsung diterima dan dirasakan pada saatnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H