Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mahalnya Ongkos Kemanusiaan Konflik Rusia-Ukraina

27 Februari 2022   10:36 Diperbarui: 28 Februari 2022   11:50 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan lansia cedera berat akibat rusun yang ditinggalinya di Kharkov dibombardir Rusia (24/02/22). | Wolfgang Schwan/Anadolu Agency (Getty Images)

Fasilitas kesehatan publik Ukraina yang terhuyung-huyung akibat Covid-19 juga akan terancam musnah. Krisis makanan dan bahan bakar akan melanda. Layanan publik dipastikan tidak akan berfungsi.

Nahasnya, konflik itu ternyata juga akan berimpak pada pasokan makanan untuk negara-negara seperti Libya, Yaman, dan Lebanon yang kini sedang menghadapi kerawanan pangan. Negara di area Timur Tengah dan Afrika itu sangat bergantung pada gandum dan jagung dari Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin di konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, 15/02/22. | (AP Photo/Sergey Guneev)
Presiden Rusia Vladimir Putin di konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, 15/02/22. | (AP Photo/Sergey Guneev)

Operasi militer Kremlin ke Ukraina akan menyebabkan penderitaan manusia yang sangat serius. Dunia akan menjadi saksi terenggutnya jiwa-jiwa tak berdosa dan timbulnya krisis kemanusiaan terlampau parah, yang dampaknya juga dirasakan di Benua Eropa, bahkan di seluruh dunia.

Kita semua tentu berharap konflik antar-negara eks imperium Rus Kiev tersebut tidak terekskalasi sampai menimbulkan perang yang lebih besar. Tidak satu pun yang mengharapkan terjadinya Perang Dunia III dan meletusnya perang nuklir.

Pihak-pihak yang berkonflik hendaknya mengambil seluruh upaya pencegahan guna menekan kerugian terhadap warga sipil serta fasilitas publik. Setiap upaya untuk memprioritaskan perdamaian dan kemanusiaan dalam situasi krisis adalah kewajiban semua pihak yang terlibat.

Pihak Ukraina dilaporkan menginginkan perdamaian serta siap untuk melakukan pembicaraan dengan Moskow, termasuk mengenai status netralnya perihal NATO.

Wahai, Presiden Vladimir Putin, sudah siapkah berdamai dengan saudara lama Anda untuk kepentingan kemanusiaan yang jauh lebih krusial?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun