Majalah heavy metal dan rock kenamaan dunia, Metal Hammer, bahkan membuat artikel khusus untuk VoB bertajuk "Band Metal yang Dibutuhkan Dunia Saat Ini". Saking berpengaruhnya penampilan dan eksitensi mereka!
Dari Garut ke Pentas Dunia
Tak ada seorang pun yang menyangka, tiga siswi Madrasah Tsanawiyah asal Kecamatan Singajaya yang terletak di kaki Gunung Cikuray, Garut, berhasil meramaikan musik metal Indonesia.Â
Video VoB saat beraksi di podium lokal menjadi viral di berbagai media sosial pada 2017 lalu. Kolaborasi faktor hijab, gender, dan metal sedikit banyak bikin penasaran banyak orang.
Atas bantuan seorang guru di sekolah bernama Abah Ezra Satia, VoB belajar bermain musik dengan instrumen dan peralatan seadanya. Talenta besar dan semangat bermusik membuat mereka menjadi sebuah band yang fenomenal seperti yang dikenal saat ini.Â
Panggung-panggung musik skala lokal dan nasional sudah pernah dicicipinya. Banyak musikus terkenal yang memuji penampilan mereka. Puncaknya, nama VoB muncul di salah satu arena musik metal paling prestisius di dunia.
Tak ada usaha yang menghianati hasil. Usai kurang lebih tujuh tahun bergelut dengan musik metal. Mereka akhirnya berhasil mencuri atensi penyelenggara even musik heavy metal internasional, Wacken Open Air 2022 di Jerman.Â
Panggung musik cadas yang akan digelar pada 4–6 Agustus tahun depan itu bakal diramaikan oleh para musisi papan atas. Ada nama Slipknot, As I Lay Dying, Limb Bizkit, hingga Judas Priest. Mereka akan tampil sepanggung dengan nama-nama besar tersebut. Mengesankan!
Mendobrak Stigma
Dengan musik yang cepat, kompleks, dan penuh energi, heavy metal dinilai sangat cocok untuk menampung isi hati seluruh personel VoB. Mereka merasa keresahan mereka dapat tersampaikan sepenuhnya melalui musik yang dicintainya itu.
Meski begitu, mereka kerap mengalami kesulitan ketika menekuni musik metal. Banyak pertentangan yang muncul dari lingkungan sekitar yang harus dihadapi sejak band mereka terbentuk.Â
Mereka juga mengaku awalnya hampir semua orang menentang, seperti pihak sekolah, orangtua, hingga masyarakat sekitar. Kaum Hawa dipandang kurang pantas guna membawakan musik yang terkenal cadas tersebut. Apalagi, metal identik dengan hal-hal negatif karena para penggemarnya kerap berulah dan berpenampilan urakan.
"Yah, ngapain (main band), perempuan yang berhijab biasanya mah marawisan, bukannya main band di atas panggung," ungkap bassis Vob, Widi, terkait adanya pertentangan yang dihadapinya.