"Killing In The Name" misalnya, yang mengangkat isu kekerasaan oleh polisi AS terhadap warga kulit hitam. RATM menyamakan polisi dengan kelompok rasis ekstrem bernama Ku Klux Klan.
Mereka menyinggung kedua organisasi itu melalui lirik yang berbunyi "Some of those that work forces are the same that burn crosses". RATM meluapkan semua amarah mereka pada lagu tersebut. Ada 17 kata umpatan "f*uck" yang ditujukan bagi dua pihak tersebut dalam liriknya.
Selain itu, pada lagu Know Your Enemy, mereka meminta warga AS agar tidak tertipu narasi palsu slogan "American Dreams". Sementara, pada lagu "Take the Power Back", mereka mengkritik sistem pendidikan AS. Ada pula "Maria" yang dibuat untuk mengenang seorang perempuan beradarah Meksiko yang tewas dibunuh orang kulit putih.
Tidak hanya dalam bentuk musik, sikap politik RATM juga berwujud aksi nyata. Pada tahun 1995, Zack turut bergabung dengan tim pemantau guna mengawasi jalannya perundingan di antara Tentara Pembebasan Nasional Zapatista (EZLN) dengan pemerintah Meksiko.
RATM sempat mendukung pembebasan aktivis Indian-Amerika, Leonard Peltier, dan eks personil Black Panther, Mumia Abu-Jamal, yang ditahan polisi lantaran memperjuangkan hak-hak sipil.
Aksi protes kembali ditunjukkan ketika "Bulls on Parade" dibawakan pada acara "Saturday Night Live" pada tahun 1996. Mereka sengaja memasang bendera AS secara terbalik sebagai wujud unjuk rasa kepada calon presiden (Partai Republik), Steve Forbes, yang hadir sebagai tamu di acara tersebut.
Tidak hanya sampai di sana, RATM juga sempat menggalakkan perlawanannya terhadap kapitalisme AS, sebuah sistem yang mereka anggap memperbudak dan melahirkan ketidakadilan bagi rakyat.
Dalam pembuatan video klip lagu "Sleep Now In The Fire" di gedung Wall Street Center, RATM meminta penggemarnya merangsek ke dalam gedung. Imbasnya, aktivitas bursa lumpuh selama satu hari. Kendati hanya dalam tempo singkat dan sempat ditahan aparat, mereka menilai aksi sabotase pada aktivitas kapitalisme itu telah menuai sukses besar.
Selain itu, mereka juga kedapatan kerap mendukung organisasi serikat buruh dan perjuangan kelas pekerja. Pada 1997, di Santa Monica, RATM turut mendukung perjuangan buruh melawan upah murah dan kondisi kerja yang buruk. Akibat aksi itu, Morello sempat digelandang polisi.
Namun sayang, mereka harus 'bubar' pada tahun 2000 usai hanya merilis tiga album lainnya: Evil Empire, The Battle of Los Angeles, dan juga Renegades. Mereka sempat bereuni sepanjang tahun 2007 hingga 2011, tetapi tidak pernah benar-benar bersatu dan merilis album baru.
Meski sudah lama hiatus, ternyata RATM masih mengikuti perkembangan politik dunia. Mereka sangat gemar mengkritik Donald Trump selama menjabat. Mereka juga kedapatan memberikan dukungan terhadap warga Palestina yang diserang secara sporadis oleh Israel.