Lahirnya gaya berpolitik semacam itu akhirnya juga akan melahirkan sistem politik yang bersifat artifisial. Mereka lebih sibuk membangun citra daripada bersaing dalam mencari visi dan misi yang matang untuk mensejahterakan rakyat yang akan dipimpinnya kelak.
Jika mereka sudah menderita narsisisme politik akut, program kerja mereka tentu akan sangat sulit menyentuh kebutuhan dasar masyarakat yang sesungguhnya.
Penelitian yang dipublikasikan di laman Personality and Social Psychology Bulletin, menyatakan orang yang memiliki hasrat narsisisme 'kronis' lebih tertarik untuk terjun ke politik dibanding individu lain.
Mungkin saja para politisi yang saat ini sangat doyan mengedit foto diri sendiri, dan menyandingkannya dengan potret atlet yang meraih medali, adalah anak-anak yang dulunya pernah tergabung ke dalam komunitas kaum alay Negeri +62.
Selain kepada Greysia dan Apriyani, kita juga patut memberikan selamat kepada para politikus yang 'numpang tenar' di atas raihan prestasi membanggakan dari atlet-atlet Indonesia.
Selamat kepada Bapak dan Ibu politikus yang sudah bersusah-payah mendesain foto diri mereka di samping Greysia dan Apriyani. Karena, berkat foto-foto alay itu, kini kami semakin yakin saja untuk tidak memilih kalian saat Pemilu nanti!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H