Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tetaplah Bersuara! Begini Cara Aman Mengkritik Negara

10 Februari 2021   02:54 Diperbarui: 10 Februari 2021   18:26 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasalnya, penyebutan nama yang diikuti dengan kritik tanpa data yang akurat dan memadahi dapat menyeretmu selangkah lebih dekat ke dalam tahanan. Kamu akan dituduh menyebarkan informasi palsu, pencemaran nama baik, atau hate speech.

Pastikan mengkritik tanpa menyebutkan nama secara spesifik. Cara tersebut akan sangat sulit dibuktikan sebagai tindakan melanggar hukum, tetapi pendapat dan kritik kita akan tetap tersampaikan.

#3 Libatkan Data
Kritikus piawai selalu melibatkan data dalam setiap kritik yang diutarakannya. Dalam mengkritik, data yang dibumbui dengan argumentasi cerdas tidak akan mampu dibendung oleh pasal karet.

Penglibatan data akan merobek-robek elastisitas pasal karet dan mengungkap buruknya kebijakan dan kinerja negara. Kritik cerdas yang didasaran pada data akurat sangat sulit untuk diperkarakan. Langkah itu juga akan mencegah hoaks dalam setiap materi kritik kita.

#4 Hindari Ujaran Kebencian
Hindari mengutarakan ujaran kebencian yang sifatnya menghasut atau mengarah pada tindak kriminal. Langkah tersebut bisa membuka peluang untuk dilakukan penindakan secara hukum.

Ada batasan yang sangat jelas di antara kritik dengan ujaran kebencian meski terkadang hal itu kerap dikaburkan oleh pemerintah melalui jasa pasal karet.

Namun, jika kita sudah menaati ketiga langkah sebelumnya, maka tidak akan ada celah bagi aparat penegak hukum untuk menjemput kita secara paksa.

#5 Hindari Memakai Akun Anonim
Penggunaan akun anonim mungkin bisa membuat kita merasa lebih bebas dalam mengekspresikan pendapat. Namun, di saat yang sama, bisa memicu kita untuk mengutarakan ujaran kebencian.

Kita akan selalu merasa bahwa tidak ada hal yang harus dijaga saat berada dalam mode anonim. Dampaknya, hal itu bisa membuat kritik dan pendapat kita tanpa perhitungan yang matang dan terukur.

Jangan menilai dengan menjadi anonim tidak dapat meninggalkan jejak digital, sebaiknya hilangkan anggapan tersebut. Pasalnya, telah banyak pemeran di balik akun anonim yang gemar mengutarakan kritik atau mengusik pemerintah yang telah dijebloskan ke dalam penjara.

Sebaliknya, dengan tetap memakai akun pribadi, kritik serta aspirasi kita akan lebih didengar. Jangan samakan diri kita dengan akun anonim atau akun buzzer yang gemar mengolah propaganda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun