Pasalnya, penyebutan nama yang diikuti dengan kritik tanpa data yang akurat dan memadahi dapat menyeretmu selangkah lebih dekat ke dalam tahanan. Kamu akan dituduh menyebarkan informasi palsu, pencemaran nama baik, atau hate speech.
Pastikan mengkritik tanpa menyebutkan nama secara spesifik. Cara tersebut akan sangat sulit dibuktikan sebagai tindakan melanggar hukum, tetapi pendapat dan kritik kita akan tetap tersampaikan.
#3 Libatkan Data
Kritikus piawai selalu melibatkan data dalam setiap kritik yang diutarakannya. Dalam mengkritik, data yang dibumbui dengan argumentasi cerdas tidak akan mampu dibendung oleh pasal karet.
Penglibatan data akan merobek-robek elastisitas pasal karet dan mengungkap buruknya kebijakan dan kinerja negara. Kritik cerdas yang didasaran pada data akurat sangat sulit untuk diperkarakan. Langkah itu juga akan mencegah hoaks dalam setiap materi kritik kita.
#4 Hindari Ujaran Kebencian
Hindari mengutarakan ujaran kebencian yang sifatnya menghasut atau mengarah pada tindak kriminal. Langkah tersebut bisa membuka peluang untuk dilakukan penindakan secara hukum.
Ada batasan yang sangat jelas di antara kritik dengan ujaran kebencian meski terkadang hal itu kerap dikaburkan oleh pemerintah melalui jasa pasal karet.
Namun, jika kita sudah menaati ketiga langkah sebelumnya, maka tidak akan ada celah bagi aparat penegak hukum untuk menjemput kita secara paksa.
#5 Hindari Memakai Akun Anonim
Penggunaan akun anonim mungkin bisa membuat kita merasa lebih bebas dalam mengekspresikan pendapat. Namun, di saat yang sama, bisa memicu kita untuk mengutarakan ujaran kebencian.
Kita akan selalu merasa bahwa tidak ada hal yang harus dijaga saat berada dalam mode anonim. Dampaknya, hal itu bisa membuat kritik dan pendapat kita tanpa perhitungan yang matang dan terukur.
Jangan menilai dengan menjadi anonim tidak dapat meninggalkan jejak digital, sebaiknya hilangkan anggapan tersebut. Pasalnya, telah banyak pemeran di balik akun anonim yang gemar mengutarakan kritik atau mengusik pemerintah yang telah dijebloskan ke dalam penjara.
Sebaliknya, dengan tetap memakai akun pribadi, kritik serta aspirasi kita akan lebih didengar. Jangan samakan diri kita dengan akun anonim atau akun buzzer yang gemar mengolah propaganda.