Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Social Distancing ala Kaum Jetset: Membeli Kewarganegaraan dan Pulau Pribadi

7 Februari 2021   17:20 Diperbarui: 7 Februari 2021   20:55 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula di Malta, bagi pasangan yang sudah menikah, dapat memperoleh hak kewarganegaraan di negara yang terletak di Laut Mediterania itu, asalkan mampu menyetorkan uang sebesar Rp20 miliar.

Perlu diketahui, uang sebesar itu hanya sekedar untuk memiliki paspor, belum termasuk rumah tinggal. Tentunya akan membutuhkan bujet yang lebih banyak lagi untuk memiliki properti di sana.

Industri yang juga dikenal dengan nama citizenship and residence by investment (CRBI) itu mengalami peningkatan yang signifikan dari hari ke hari. Saat ini telah ada sekitar 193 negara di seluruh dunia yang menjual paspor untuk kepentingan investasi negara (baca: uang instan).

Perusahaan penasehat kewarganegaraan dan residensi terbesar di dunia, Henley & Partners, melaporkan mengenai adanya peningkatan permintaan hingga sebesar 42 persen selama pandemi.

Permintaan itu meliputi permohonan kewarganegaraan baru atau hak untuk tinggal. Negara-negara yang termasuk destinasi populer adalah Selandia Baru, Karibia, dan Malta.

Bagi kaum jetset, materi memang tidak pernah menjadi masalah serius asalkan keselamatan mereka terjamin. Dengan bermigrasi di negara-negara kecil yang memiliki angka kasus Covid-19 rendah, kaum jetset bersama keluarganya dapat hidup aman, nyaman, dan tentram.

Selain menebus paspor baru, banyak di antara orang-orang super kaya di seluruh dunia yang memilih untuk menyewa atau bahkan membeli pulau-pulau privat yang terisolasi dari interaksi manusia.

Sebuah pulai privat di Bahama, Kepulauan Karibia. | Christie’s International Real Estate via nyctimes.com
Sebuah pulai privat di Bahama, Kepulauan Karibia. | Christie’s International Real Estate via nyctimes.com
Jauh dari ingar bingar peradaban, kaum miliarder juga tengah mengantre untuk mengakuisisi seonggok daratan. Angka permintaan pulau privat yang terletak di sejumlah negara kepulauan di Amerika Latin, kepulauan Karibia, Fiji, dan juga Hawaii meningkat selama pandemi.

Sama halnya kepemilikan paspor ganda, membeli pulau pribadi merupakan social distancing ala kaum jetset. Para miliarder dari berbagai negara yang mencari area perlindungan supaya tetap dapat hidup nyaman dan terhindar dari virus korona.

Beberapa pemerintah negara kepulauan memang telah menutup akses masuknya. Namun, tidak untuk kaum jetset. Mereka akan membuka akses masuknya lebar-lebar bagi kalangan miliarder yang ingin mengakuisisi pulau pribadi di sana. Uang memang mampu membuat hal yang sulit menjadi jauh lebih mudah.

Negara-negara pulau di Pasifik Selatan, Karibia, dan wilayah terpencil di Eropa dikenal sebagai tujuan populer bagi para jetset yang ingin berburu pulau privat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun