Baru-baru ini kalangan crazy rich seperti Richard Muljadi dan Raffi Ahmad sempat menyewa atau memborong tiket pesawat agar bisa berlibur dengan aman, nyaman, sekaligus mewah.
Ritual yang sedikit nyeleneh dipilih oleh dua sejoli crazy rich asal Malang. Alih-alih menyewa, mereka justru membeli sebuah jet privat buatan Amerika Serikat bertipe Cessna Citation Latitude.
Pada Oktober 2020 silam, Gilang bahkan juga pernah memberikan istrinya hadiah ulang tahun berbentuk tower di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.
Apabila sejumlah crazy rich "membakar" uang dengan memanjakan dirinya, lain halnya seorang miliarder asal Surabaya, Alexander Tedja. Saat dunia bertarung melawan pandemi, ia justru melakukan ekspansi bisnis besar-besaran.
Melalui korporasi PT Pakuwon Permai, ia mengakuisisi dua mall besar milik grup Duniatex, yakni Hartono Mall Yogyakarta dan Martono Mall Solo. Keduanya ditebus senilai total Rp1.359 miliar. Fantastis!
Tak begitu mengherankan jika namanya kerap muncul pada daftar orang terkaya di Tanah air versi Majalah Forbes. Rekor tertingginya adalah kala berada di posisi ke-16 pada 2018 silam, dengan nominal kekayaan mencapai USD 1,6 miliar.
Disparitas akibat pandemi
Banyak yang meyakini bahwa Covid-19 tidak pandang bulu, semua orang dapat merasakan dampaknya. Hanya saja, jika dipandang dari sisi daya tahan ekonomi, penilaian itu tidak sepenuhnya tepat.
Virus asal Wuhan itu memang mampu merasuki siapapun, mulai dari Pangeran Charles, Cristiano Ronaldo, Dewi Perssik, Anies Baswedan, hingga tukang becak.
Meski begitu, dampak yang ditimbulkan akan berbeda antar-manusia. Kalaupun terpapar Covid-19, kalangan crazy rich masih mampu bekerja di rumah. Apakah yang miskin bisa melakukan hal serupa?
Tanpa harus keluar rumah, orang kaya masih bisa makan kenyang. Lain halnya dengan rakyat jelata, yang dengan amat terpaksa harus kerja di luar rumah agar tidak kelaparan meski berisiko tertular.