Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Hindari Konten Toksik, Begini Cara Detoksifikasi Linimasa Twitter

26 Januari 2021   11:15 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:04 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data diolah dari tangkapan layar laman Twitter. | dokpri

suggest_grouped_tweet_hashtag
Baris kode di atas bisa digunakan untuk mencegah tagar atau kata yang tengah viral sehingga tidak akan muncul lagi di kolom trending topic.

suggest_who_to_follow
Baris kode di atas bisa digunakan untuk mencegah Twitter menyarankan akun tertentu untuk kamu ikuti.

generic_activity_momentsbreaking
Baris kode di atas bisa digunakan untuk menampilkan cuitan terbaru saja, bukan yang sudah digoreng buzzer atau konten beracun yang sedang viral.

Data diolah dari tangkapan layar laman Twitter. | dokpri
Data diolah dari tangkapan layar laman Twitter. | dokpri
Ubah centang di kolom "mute from" ke "from anyone". Usai menambakan baris kode di atas, muat ulang laman Twitter di peramban atau restart aplikasi Twitter di gawaimu agar algoritme dapat bekerja.

Pada Twitter versi dekstop, trik itu akan langsung bekerja. Sementara pada versi aplikasi akan perlu waktu beberapa saat untuk bisa bereaksi secara efektif.

Cara tersebut mungkin tidak akan dapat membantumu dalam menemukan jodoh, tapi sangat efektif untuk memutus mata rantai sirkulasi hoaks dan cuitan toksik dalam masyarakat melalui jagat Twitter. 

Selain itu, trik di atas juga membantu untuk menjaga kesehatan logika serta persepsimu dalam memandang dunia dan peradaban. Melalui upaya kecil itu, kamu telah berpartisipasi aktif dalam menghentikan sirkulasi konten toksik.

Namun, semua trik itu tidak akan efektif bekerja jika kamu tidak melakukan cek fakta atau memeriksa kebenaran sebuah konten, terlebih sebelum kamu hendak me-retweet cuitan tersebut. Pasalnya, apa yang kamu retweet juga akan dilihat oleh jutaan netizen lain di luar sana.

Manfaatkan peramban untuk mengecek fakta suatu informasi, apakah konten itu sudah seirama dengan yang diberitakan media arus utama. Pakai Google Reverse Image Search untuk mendeteksi, apakah suatu foto melenceng dari konteksnya. Seluruh kendali berada di tangan kamu.

Sekali lagi, efektivitas detoksifikasi akan sangat bergantung terhadap cara kamu dalam menyikapi suatu informasi. Jangan terlalu mudah percaya. Selalu cek fakta!

Jangan biarkan dirimu terjebak kicauan beracun. Aplikasikan trik di atas supaya logikamu tidak terpapar konten sampah dan kejomloanmu lebih berfaedah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun