Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aroma Seksualitas dalam Secangkir "Kopi Pangku"

22 Desember 2020   05:23 Diperbarui: 27 April 2021   08:33 9237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puluhan pramusaji diamankan oleh Satpol PP saat razia Warkop Pangku di Kabupaten Gresik (16/01/19). | (Yudhi Dwi Anggoro/Radar Gresik) Jawapos.com

Peran pramusaji warkop pangku sekilas mirip dengan Geisha di Jepang, yang juga mempunyai tugas dalam menemani para pelanggannya untuk minum. Hanya saja, mereka tidak dibekali kemampuan seni tradisional dan kostum layaknya Geisha.

Modal utama dari pramusaji adalah fisik yang rupawan. Selain itu, mereka juga diharuskan memainkan peran sebagai sosok gadis manja dan centil yang tidak pernah segan duduk mesra di haribaan pelanggan. Kemampuan komunikasi juga penting untuk membuat para pelanggan mereka betah dan merasa nyaman.

Harga kopinya dibanderol relatif lebih tinggi dari kopi sejenis di warung kopi biasa. Secangkir Kopi Pangku dipatok mulai dari Rp5.000 sampai Rp15.000. Angka itu belum termasuk "uang jasa" pramusaji yang sudah menemani dan memberikan pelayanan ekstra.

Dari layanan plus-plus itulah warkop pangku mendapatkan popularitasnya karena memang tidak ada yang spesial dari segi racikan kopi yang disajikan.

Para pengunjung pria yang datang akan mendapatkan sambutan hangat berupa kecupan, pelukan, atau gelayutan manja. Setidaknya lirikan genit dan senyuman yang begitu menggoda dari para pelayan cantik akan selalu mengiringi langkah para pria begitu memasuki lokasi kedai.

Layaknya welcome drink di sebuah hotel mewah, "sentuhan menggoda" menjadi ramuan mujarab untuk membuat para pelanggannya betah dan ingin kembali merasakan perlakuan hangat tersebut.

Beberapa warung bahkan menetapkan tarif per jam untuk layanan mengobrol dengan para pramusaji. Jasa itu biasanya dihitung dari berapa lama pengunjung menghabiskan waktu di dalam warung.

Selain membayar kopi dan minuman lain ke kasir, pengunjung juga memberikan "mahar jajan" secara langsung kepada pramusaji atas pelayanan hangat mereka. Terkadang, justru dari uang itulah yang menjadi penghasilan terbesar pramusaji.

Warkop pangku bisa dijumpai di daerah Gresik, Lamongan, Jember, Mojokerto, Jakarta, Bogor, Pontianak, Samarinda, sejumlah daerah di area Jawa Tengah, dan beberapa wilayah lain di Nusantara.

Puluhan pramusaji diamankan oleh Satpol PP saat razia Warkop Pangku di Kabupaten Gresik (16/01/19). | (Yudhi Dwi Anggoro/Radar Gresik) Jawapos.com
Puluhan pramusaji diamankan oleh Satpol PP saat razia Warkop Pangku di Kabupaten Gresik (16/01/19). | (Yudhi Dwi Anggoro/Radar Gresik) Jawapos.com
Maraknya kopi pangku di daerah-daerah tersebut kerap ditentang oleh tokoh dan pemuka agama. Banyak pula di antaranya yang sudah digerebek dan ditutup aparat karena terbukti menjadi sarana transaksi prostitusi terselubung. Meski demikian, Warkop Pangku masih dapat dijumpai di tengah-tengah masyarakat.

Puber Kedua di Pangkuan Pramusaji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun