Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Apa yang Terjadi Jika Artificial Intelligence Mampu Deteksi Ras Manusia?

19 Desember 2020   16:23 Diperbarui: 21 Desember 2020   17:23 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SenseTime adalah salah satu perusahaan artificial intelligence yang mengembangkan teknologi facial recognition. | Credit: Gilles Sabrie for Nytimes.com

2. Peningkatan Kekerasan (SARA)
Jika segregasi rasial di sebuah ekosistem telah tercipta, maka akan meningkatkan kekerasan berbau SARA karena sistem pemisahan itu memiliki pola yang sama sejak peradaban manusia berkembang.

Segregasi berkaitan erat dengan tindak kekerasan yang dialami oleh kelompok minoritas tertentu, yang mana segregasi sendiri adalah bentuk tindak kekerasan.

Dalam sebuah ekosistem yang terpisah, kekerasan akan mengalami peningkatan sebab tidak ada adanya pengawasan dari otoritas global. Taruhlah minoritas etnis Uighur yang ditempatkan di kamp-kamp penahanan yang terpisah dari dunia luar. Mereka akan diperlakukan semena-mena tanpa diketahui publik internasional.

Kecerdasan buatan bukanlah teknologi murah. Hanya negara-negara maju yang dapat mengeksplorasinya. Pihak otoritas akan terpicu melakukan kekerasan pada tindakan kelompok tertentu yang mereka nilai sebagai wujud pembangkangan atau hal-hal yang dianggap bisa mengancam "keamanan" wilayah atau negara.

3. Memicu Perlawanan
Melawan adalah respons alami manusia untuk mempertahankan dirinya. Reaksi itu akan muncul jika manusia barada di dalam situasi yang amat mendesak atau berbahaya bagi keselamatan mereka.

Seiring dengan adanya penindasan atau persekusi rasial yang dialami, kelompok minoritas yang ditindas akan mencapai pada titik didih hingga akhirnya mampu melahirkan bibit-bibit perlawanan.

Di bawah tekanan secara terus menerus, mereka mampu melakukan hal-hal yang mustahil untuk bertahan hidup. Jadi, tak perlu heran jika akhirnya mereka akan melawan dengan cara mereka sendiri.

4. Stabilitas Negara Terganggu
Jika isu rasisme, segregasi, diskriminasi, dan persekusi pada kelompok minoritas tertentu tetap berlanjut, kekacauan dan konflik akan meletus.

Perlakuan tersebut merupakan salah satu faktor potensial yang merusak semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

Demonstrasi yang berpotensi pada aksi anarkisme akan terjadi di mana-mana. Selanjutnya keamanan dan ketertiban negara menjadi tidak kondusif. Hal itu pada akhirnya akan berdampak secara luas dan menyeluruh terhadap stabilitas negara dalam berbagai bidang.

Demonstran Etnis Uighur ambil bagian dalam aksi protes terhadap Cina, di Istanbul, Turkey (01/10/20). | Murad Sezer/Reuters via businessinsider.com
Demonstran Etnis Uighur ambil bagian dalam aksi protes terhadap Cina, di Istanbul, Turkey (01/10/20). | Murad Sezer/Reuters via businessinsider.com
Keempat faktor di atas memiliki kaitan erat satu dengan yang lain. Fenomena itu berawal dari teknologi yang diciptakan bukan untuk kemaslahatan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun