Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebijakan "Rasis" ala Athletic Bilbao yang Tak Pernah Padam

18 September 2020   09:26 Diperbarui: 18 September 2020   13:55 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan itu sangat bertolak belakang dengan hukum Hak Asasi Manusia yang berlaku di Eropa yang melarang setiap institusi untuk melakukan diskriminasi maupun tindak rasisme.

Namun, Athletic memiliki dasar yang sangat kuat atas kebijakan uniknya itu. Selain Catalan yang diejawantahkan oleh Barcelona, Basque juga termasuk daerah operasi dari Jendral Franco yang dikenal dengan fasismenya. Ia menghendaki homogenisasi tradisi dan budaya dengan memberangus identitas etnis tertentu.

Lantas Athletic mengadopsi strategi yang sama sebagai bentuk perlawanan serta nasionalisme bangsa mereka. Namun, seiring waktu, kebijakan tersebut sedikit mengendur atau lebih fleksibel.

Kini para pemain berdarah Basque di klub manapun atau para pemain yang pernah belajar di salah satu klub Basque dapat memperkuat Athletic. Selain itu, tidak ada tawar-menawar.

Semua tudingan rasisme terbantahkan atas direkrutnya Jonas Ramalho pada 2011. Ia menjadi pemain berkulit hitam pertama yang berseragam strip merah-putih. Terlebih pada 2012, mereka juga mempunyai wonderkid berkulit hitam (Afro-Spanyol) lainnya dalam diri Inaki Williams.

Akademi Athletic Bilbao di Lezama | skysports.com
Akademi Athletic Bilbao di Lezama | skysports.com
Demi tetap menegakkan prinsipnya, klub yang berdiri pada tahun 1898 itu bahkan rela berpuasa di bursa transfer selama hampir 3 tahun guna menunggu adanya pemain berdarah Basque untuk direkrut.

Inigo Martinez menjadi pemain pertama yang membelot ke San Mames pada Januari 2018 lalu setelah kedatangan Raul Garcia yang memiliki trah Basque pada Agustus 2015.

Sebelumnya Inigo adalah punggawa dari rival abadi timnya di Derby Basque, Real Sociedad, yang juga diketahui berdarah Basque. Terdapat jeda yang terlampau panjang di antara transfer keduanya, yakni 884 hari.

Fasilitas lapangan akademi Athletic Bilbao di Lezama | canofootball.com
Fasilitas lapangan akademi Athletic Bilbao di Lezama | canofootball.com
Sempat ada isu beredar, Athletic akan mengubah kebijakan transfernya pada musim 2018/19 saat performa mereka terpuruk. Bahwa Athletic akan memilih langkah serupa Real Sociedad guna mengadopsi pemain asing. Saat itu klub berjuluk Txuri-urdin juga mempunyai kebijakan anti pemain non-Basque dan mulai dirubah pada tahun 1989.

Namun, presiden Athletic Jose Urrutia langsung mementahkan rumor tersebut. Ia bahkan lebih rela klubnya terdegradasi untuk pertama kalinya dari level tertinggi sepak bola Spanyol dibanding mengubah kebijakan. Pernyataan itu menegaskan betapa keras kepalanya Athletic dalam mempertahankan filosofi dan tradisinya.

Ketika tim-tim Eropa lain menghabiskan ratusan juta euro guna membeli pemain, Athletic hanya dapat mengandalkan talenta lokal atau pemain yang menimba ilmu di akademi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun