Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

7 Hal yang Buat Messi Cabut dari Barcelona

28 Agustus 2020   02:13 Diperbarui: 29 Agustus 2020   04:57 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kepemimpinan Bartomeu di 2014 lalu, Barcelona kesulitan menciptakan harmoni dalam internal klub. Ia selalu berbuat onar melalui sejumlah keputusan dan kebijakan klub yang dinilai penuh intrik oleh banyak pihak.

Perpecahan internal Barca lantas terjadi di tahun 2015. Barcelona ditinggalkan oleh 6 direktur klub termasuk wakil presidennya. Tudingan korupsi juga sempat diarahkan pada Bartomeu.

Selain itu, Abidal sebagai representasi klub juga pernah memperburuk kedaaan dengan secara tak langsung menyebut Messi tidak menampilkan performa terbaiknya yang berujung pada krisis gelar yang dialami oleh Barcelona belakangan ini. Abidal lantas dijadikan "tumbal" atas perkataanya itu dan ditendang dari klub oleh Bartomeu.

Mengingat semua permasalahan tersebut, Messi tentunya akan berpikir ulang untuk tetap bertahan di Barcelona yang sedang mengalami pembusukan dari dalam.

#2 Hengkangnya Neymar dan Suarez

Siapa yang mampu menandingi agresivitas gol dari trio predator Messi, Suarez dan Neymar (MSN) selama menjalani 3 musim berseragam Barca?

Perpaduan ketiganya menjadi mimpi buruk bagi setiap lawan mereka. Faktor itulah yang membuat Barcelona selalu diunggulkan, tidak peduli tim manapun yang mereka hadapi saat itu. Trio MSN juga sukses mepersembahkan treble winner pada musim 2014/15.

Mereka selalu mencetak 100 gol lebih dalam 3 musim beruntun. Jika ditotal, Trio MSN sukses membukukan total 364 gol untuk Barcelona.

Rahasia agresivitas gol Trio MSN terletak pada chemistry mereka di dalam dan di luar lapangan. Namun, kombinasi ketiganya harus terhenti oleh mega transfer kontroversial Neymar ke PSG di musim 2017/18.

Kepindahan sahabatnya itu sempat membuat Messi kehilangan tandem terbaiknya di lini depan. Ia juga khawatir performa Barcelona akan menurun. Kelak terbukti, Barca tidak sedigdaya di era Trio MSN.

Selepas kepergian Neymar, Barcelona kesulitan mencari suksesor yang sepadan. Kucuran dana Rp 9,1 triliun untuk membeli 9 pemain sebagai proyek pengganti Neymar terbukti tidak efektif. Barcelona gagal menyamai prestasi mereka ketika Trio MSN masih bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun