Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

7 Hal yang Buat Messi Cabut dari Barcelona

28 Agustus 2020   02:13 Diperbarui: 29 Agustus 2020   04:57 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhasil, kepergian Messi dari Barcelona harus disertai dengan penebusan release clause senilai 700 juta Euro bagi klub peminatnya.

Di sisi lain, kubu Messi meyakini tenggat waktu seharusnya mundur hingga akhir Agustus karena kondisi khusus musim 2019/2020 yang berjalan lebih panjang akibat pandemi virus corona.

Persoalan tersebut berpotensi berlanjut ke jalur hukum sebab kedua belah pihak sejauh ini belum ada kata sepakat.

Kabar keenggenan Messi untuk bertahan di Barcelona sebetulnya bukan hal yang baru. Sebelumnya banyak spekulasi beredar dirinya akan hengkang dari klub Catalan, akan tetapi rumor itu meredup seiring waktu.

Sayangnya situasi kali ini sedikit berbeda, karena kabar itu datang melalui Messi ketika Barcelona sedang berada dalam kondisi krisis baik dari sisi manajerial klub maupun dari segi prestasi.

Keinginan Messi untuk hengkang merupakan puncak dari serangkaian peristiwa yang terus menerus ditimbun hingga ia sampai pada titik jenuhnya.

Berikut ini saya rangkum, sejumlah peristiwa yang pernah ia hadapi selama berseragam Azulgrana yang berujung pada akumulasi kekecewaan dan keputusannya untuk hengkang.

#1 Bobroknya Manajemen Barcelona

Barcelona berada dalam era gelap di bawah rezim Bartomeu. Dirinya hanya jelmaan dari presiden klub terdahulu, Sandro Rosell, yang pernah mendekam di penjara atas kasus pencucian uang di tahun 2014.

Mes que un club adalah moto hidup yang diamini oleh seluruh elemen klub sejak Barcelona berdiri di tahun 1899. Hal ini salah satunya diwujudkan dalam bentuk kebijakan untuk tidak mencantumkan sponsor komersial di dada mereka. Sebagai gantinya, Barca memasang logo UNICEF dengan kompensasi harus memberikan donasi kepada anak-anak tak beruntung di seluruh dunia.

Lalu Logo UNICEF harus tergusur oleh sponsor Qatar Sport Investment (QSI) terhitung dari 2011 hingga 2016 di bawah Sandro Rosell. Bartomeu disinyalir juga turut andil perihal kontrak sponsorship yang penuh dengan konflik kepentingan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun