Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hansi Flick, Kingsley Coman, dan Trofi UCL Keenam Die Roten

24 Agustus 2020   20:44 Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:59 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munchen juara Liga Champions 2019/2020 | Bundesliga.com

Mampu bermain di kedua sisi flank dengan sama baiknya, Coman menjadi langganan starting line up siapapun pelatih Bayern. Ia berhasil mengemas 33 gol dan 35 assist dalam 161 laga sejak berseragam Die Bavaria.

Sejak kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi, Hansi lebih sering menurunkan Ivan Perisic untuk mengisi sektor sayap kiri, termasuk dalam 3 laga menjelang final.

Gol semata wayang Coman antarkan Die Roten juara Liga Champions 2019/2020 | nytimes.com
Gol semata wayang Coman antarkan Die Roten juara Liga Champions 2019/2020 | nytimes.com
Hansi lebih memilih Coman di final karena dianggap lebih bugar. Pasalnya, level kebugaran Perisic bisa dipastikan menurun dari laga ke laga, disamping karena faktor usia yang sudah menginjak 31 tahun.

Gol tunggalnya di menit ke-59 mengantarkan Bayern Munchen meraih trofi Liga Champions yang keenam sekaligus menjadikan dirinya Man of the Match di partai puncak Liga Champions 2019/2020.

Di usinya yang baru menginjak 24 tahun, Coman sudah mengoleksi 20 trofi di level klub dan Timnas. Pemain kelahiran Paris itu selalu menjadi juara sejak pertama kali dipromosikan ke tim senior PSG meski saat itu jarang dimainkan. Saat ia bermain di Juventus hingga Bayern pun Coman selalu merasakan minimal satu trofi juara setiap musimnya atau sejak ia berusia 16 tahun!

Coman menjadi pemain pertama Prancis yang mencatatkan namanya di papan skor dan menjadi penentu kemenangan di laga pamungkas Liga Champions sejak Zinedine Zidane pada 2002.

Squawka juga mencatatkan, Kingsley Coman kini menjadi pemain termuda kedua yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di final Liga Champions sejak tahun 2000. Sejumlah catatan yang sangat fantastis bagi pesepakbola berusia 24 tahun.

Gelar Liga Champions Keenam Bayern Munchen

Pada abad ke-19, Perang Prancis-Prusia (Franco-Prussian War) meletus dan diakhiri oleh jatuhnya Paris di tangan serdadu Kekaisaran Prusia yang menjadi cikal bakal berdirinya Jerman modern.

Di laga final Liga Champions 2019/2020 sejarah kembali terulang. Prancis yang diwakili oleh PSG harus takluk oleh kedigdayaan Raksasa Jerman sebagai perwujudan Kekaisaran Prusia.

Adapun gelar UCL musim ini adalah yang keenam untuk The Bavarians yang menjadikan mereka tim tersukses ke-4 setelah Real Madrid, AC Milan, dan Liverpool yang terlebih dahulu meraih trofi UCL keenamnya musim lalu.

Setelah mempersembahkan gelar Bundesliga dan Piala DFB Jerman, Flick membawa Bayern meraih trofi Liga Champions 2019/2020 yang melengkapi raihan treble winners kedua sepanjang sejarah klub.

Congratulations Bayern Munchen! Gratulation zum Champions League Titel des Bayern Munchen!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun