Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hansi Flick, Kingsley Coman, dan Trofi UCL Keenam Die Roten

24 Agustus 2020   20:44 Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:59 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munchen juara Liga Champions 2019/2020 | Bundesliga.com

Selain itu, Bayern Munchen menjadi klub pertama sepanjang sejarah yang mampu tampil sempurna atau memenangi seluruh laga (100%) dalam satu putaran Liga Champions.

Lesakan 43 gol yang mereka catatkan menjadi gambaran betapa dahsyat Bayern racikan Hansi. Mereka hanya kalah dari rekor 45 gol Barcelona pada 1999/2000. Hanya saja Barcelona kala itu melakoni 16 laga atau 5 laga lebih banyak dari skuad asuhan Hansi musim ini.

Hansi menjadi pelatih kedua setelah Jupp Heynckes yang sukses membawa Bayern meraih treble winners musim 2012/2013.

Kesempurnaan Bayern meraih treble winners pada musim 2019/2020 mungkin tidak akan terjadi jika Die Roten tidak menjatuhkan pilihan kepada Hansi sebagai suksesor Niko Kovac pada 4 November 2019 lalu.

Hansi Flick kini sejajar dengan Vicente Del Bosque, Roberto Di Matteo, dan Zinedine Zidan sebagai pelatih interim yang sukses menjadi kampiun di Liga Champions.

Kingley Coman Terlahir Sebagai Juara

Tiada yang lebih menyakitkan selain dikhianati sang mantan. Begitulah kiranya yang dirasakan Les Parisiens di final Liga Champions 2019/2020.

Bagaimana tidak, gol tunggal yang memupuskan harapan juara UCL pertama mereka datang dari Kingsley Coman yang notabene jebolan akademi klub asal Paris tersebut.

Coman harus terbuang untuk memberi ruang pada dua pemain petrodollar seharga 402 juta Euro (Rp 7 triliun), Neymar dan Kylian Mbappe, pada 2017.

Pemain yang kini berusia 24 tahun itu tercatat menjadi siswa di akademi PSG Youth sejak 2004 hingga 2013 sebelum promosi ke tim utama.

Di tim utama tak banyak laga yang dimainkan. Ia hanya mampu mencatatkan empat laga untuk tim senior tanpa catatan gol ataupun assist. Di Liga Prancis musim 2012/2013 Coman hanya sekali tampil dan 3 kali berlaga di musim berikutnya.

Tak mampu menunjukkan penampilan gemilang, Coman dibuang ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2014. Hanya tampil 20 kali dengan satu gol dan 2 assist, Coman disekolahkan ke FC Hollywood sebelum ia dipermanenkan dengan bandrol 21 juta Euro oleh Jupp Heynckes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun