Mampu bermain di kedua sisi flank dengan sama baiknya, Coman menjadi langganan starting line up siapapun pelatih Bayern. Ia berhasil mengemas 33 gol dan 35Â assist dalam 161 laga sejak berseragam Die Bavaria.
Sejak kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi, Hansi lebih sering menurunkan Ivan Perisic untuk mengisi sektor sayap kiri, termasuk dalam 3 laga menjelang final.
Gol tunggalnya di menit ke-59 mengantarkan Bayern Munchen meraih trofi Liga Champions yang keenam sekaligus menjadikan dirinya Man of the Match di partai puncak Liga Champions 2019/2020.
Di usinya yang baru menginjak 24 tahun, Coman sudah mengoleksi 20 trofi di level klub dan Timnas. Pemain kelahiran Paris itu selalu menjadi juara sejak pertama kali dipromosikan ke tim senior PSG meski saat itu jarang dimainkan. Saat ia bermain di Juventus hingga Bayern pun Coman selalu merasakan minimal satu trofi juara setiap musimnya atau sejak ia berusia 16 tahun!
Coman menjadi pemain pertama Prancis yang mencatatkan namanya di papan skor dan menjadi penentu kemenangan di laga pamungkas Liga Champions sejak Zinedine Zidane pada 2002.
Squawka juga mencatatkan, Kingsley Coman kini menjadi pemain termuda kedua yang dinobatkan sebagai pemain terbaik di final Liga Champions sejak tahun 2000. Sejumlah catatan yang sangat fantastis bagi pesepakbola berusia 24 tahun.
Gelar Liga Champions Keenam Bayern Munchen
Pada abad ke-19, Perang Prancis-Prusia (Franco-Prussian War) meletus dan diakhiri oleh jatuhnya Paris di tangan serdadu Kekaisaran Prusia yang menjadi cikal bakal berdirinya Jerman modern.
Di laga final Liga Champions 2019/2020 sejarah kembali terulang. Prancis yang diwakili oleh PSG harus takluk oleh kedigdayaan Raksasa Jerman sebagai perwujudan Kekaisaran Prusia.
Adapun gelar UCL musim ini adalah yang keenam untuk The Bavarians yang menjadikan mereka tim tersukses ke-4 setelah Real Madrid, AC Milan, dan Liverpool yang terlebih dahulu meraih trofi UCL keenamnya musim lalu.
Setelah mempersembahkan gelar Bundesliga dan Piala DFB Jerman, Flick membawa Bayern meraih trofi Liga Champions 2019/2020 yang melengkapi raihan treble winners kedua sepanjang sejarah klub.