Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Pengakuan Dosa" dalam Kelamnya Anonimitas Whisper

17 Agustus 2020   11:14 Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:09 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup ketikkan apapun yang ada di pikiran kita, aplikasi ini akan secara otomatis memilihkan gambar latar guna mempercantik dan memberi kesan lebih dramatis pada bisikan-bisikan yang ingin kita unggah dan bagikan.

Jika di media sosial lain memiliki banyak follower adalah sebuah dambaan bagi setiap user-nya, lain halnya Whisper yang tak mengenal istilah follower. Bahkan foto glowing ala iklan skin care pun tidak dibutuhkan disana, karena memang tidak ada fitur foto profil.

Whisper adalah jawaban bagi mereka yang selama ini menyembunyikan jati diri dalam anonimitas akun-akun alter, sekaligus menjadi antitesis dari platform media sosial mainstream.

Walaupun tujuan utamanya sebagai media curhat dan berkeluh kesah, kini Whisper justru menjadi tempat untuk melampiaskan hasrat seksual terpendam para penggunanya.

Fenomena yang pernah saya tulis di artikel Friends With Benefits dan Profesi Cuddler juga menjadikan Whisper sebagai salah satu habitatnya yang sangat subur.

Sebagian besar bisikan di whisper berisi hal-hal berbau seksual. Selebihnya tentang kegalauan, aib, ajang pamer atau apa saja yang tidak biasa diungkapkan secara terbuka di dunia nyata dan media sosial lainnya. Dan semua itu tidak hanya sebatas menjadi trend di satu kota saja.

Untuk membuktikan asumsi itu, saya menggunakan aplikasi Fake GPS untuk mengetahui trend bisikan yang tengah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar yang saya nilai bisa merepresentasikan pergaulan muda-mudi Tanah Air.

Sejumlah bisikan berbau seksual di Whisper | istimewa
Sejumlah bisikan berbau seksual di Whisper | istimewa
Hasilnya, sesuai asumsi saya di awal, topik berbau seksual mendominasi dari sekian banyak bahasan. Hal ini tentu dapat menaikkan popularitas hookup culture di Indonesia. Terlebih, aplikasi ini berbasis lokasi, sehingga mencari teman "bobok" semudah menggerakkan jari-jemari.

Akun-akun BO atau prostitusi online yang umumnya ditemukan di media sosial seperti Twitter juga bisa kita jumpai di sana. Biasanya unggahan ini ditandai dengan kode-kode tertentu semisal BU (butuh uang), Open BO (open booking), VCS (video call sex), dan CS (chat sex).

Produk digital besutan WhisperText, Inc. itu juga dapat difungsikan layaknya platform perjodohan sejenis Tinder, OKCupid, atau Badoo.

Whisper menjadi "lahan basah" bagi mereka yang haus akan belaian dan kasih sayang. Baik pria, maupun wanita, semua bisa meluapkan rasa hausnya tanpa perlu khawatir identitasnya diketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun