Mohon tunggu...
KitabSemesta
KitabSemesta Mohon Tunggu... Lainnya - Pewarta

Hanya seorang pemberi kabar dari Kitab Semesta Ketika engkau membaca sebuah kitab suci, Tuhan seolah berhenti berfirman kepada umatNya pada ayat terakhir. Namun ada sebuah kitab yang halaman-halamannya tak pernah ada habis-habisnya untuk dibaca , seolah Tuhan hendak selalu berdialog dengan kita, sebuah samudra ilmu tanpa batas. Itulah yang dinamakan Kitab Semesta. Sebuah kitab universal yang mengajarkan hikmah kepada manusia yang beriman ,belum ataupun yang tak beriman.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kitab Semesta Bagian-1

1 Agustus 2022   06:26 Diperbarui: 1 Agustus 2022   06:32 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayat. 156

Agungkanlah kalimat tauhid, janganlah kau ikuti ajaran-ajaran pagan kuno bahwa tuhan lahir dari perawan, kemudian mati, melakukan penebusan dosa, lalu bangkit di hari ketiga.

Kembalilah pada ajaran tauhid murni bapakmu Ibrahim.

Osiris, Dewi Isis, dan putra tunggalnya Horus dewa-dewi Mesir, telah musnah dalam perputaran waktu namun Allah, Tuhanmu tetaplah Esa dan Maha Perkasa.

Dan janganlah kau ikuti para penyembah matahari, yang menganggap tuhan itu tiga, dan mengambil hari kelahirannya menjadi hari lahir Yesus putra Maryam.

Dewa Mithra musnah, namun Allah mu tetaplah  berkuasa penuh atas umatnya.

Sucikanlah ALLAH mu dari hal demikian, murnikanlah tauhid, genggam hingga ajal menjelang bahwa Allah itu esa ,tidak beranak dan diperanakkan.

Ayat. 157

Tidakkah kau lihat persamaan bentuk ritual pemujaan yang sama sebelum bapakmu Ibrahim lahir?. Begitulah adanya agama, akan datang utusan di tiap-tiap kaum serta zaman, yang mengajarkan bahwa Tuhan itu esa.

Kemudian kalian lembagakan ajaran Ku menjadi agama,sebagian dari agama itu, masih bertahan ,sebagian lagi musnah, namun Aku tetap kekal.

Ayat. 158

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun