“ohh” timpal Idris singkat tanpa berusaha membalas ejekan Zahara.
“kok ohh saja?”
“mang harusnya apa?”
“kamu gak marah saya panggil pria gondrong berantakan”
“buat apa marah? Kenyataannya memang begitu kok” jawab Idris yang kini bersikap sok cuek, gaya kampungannya karena sok pede kini telah menghilang. Karakter Idris memang susah ditebak, kadang ia sangat ramah namun kadang pula sangat cuek, hal ini lah membuat gadis-gadis sulit memahaminya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!